SOLOPOS.COM - Lukisan Mona Lisa (wikipedia)
Solopos.com, SOLO — Lukisan Mona Lisa merupakan salah satu karya seni fenomenal karya Leonardo da Vinci yang dibuat pada abad ke-16.
Seorang pengusaha pernah mengusulkan agar Prancis menjual lukisan Mona Lisa dengan nilai 50 miliar euro atau setara dengan Rp805 triliun. Hasil dari penjualan lukisan itu diharapkan bisa membantu pemulihan krisis akibat virus corona di negeri itu.
Stephane Distinguin, pendiri dan Kepala Eksekutif Fabernovel, perusahaan teknologi, mengatakan bahwa menjual lukisan Leonardo da Vinci abad ke-16 yang terkenal itu adalah “ide gila” untuk membantu seniman Prancis melewati krisis akibat virus corona.
“Ini adalah tanda sebuah bangsa yang percaya pada masa depan dan para senimannya,” katanya, seperti dikutip Bisnis.com dari Sky News, Jumat (22/5/2020).
“Ini adalah tanda sebuah bangsa yang percaya pada masa depan dan para senimannya,” katanya, seperti dikutip Bisnis.com dari Sky News, Jumat (22/5/2020).
Baca Juga: Jadi Ikon Paris, Pembangunan Menara Eiffel di Paris Pernah Dikritik
Lukisan tersebut saat ini disimpan dan dipamerkan di museum Louvre, Paris, Perancis. Dilansir dari website resmi museum Louvre yang dikutip pada Senin, (24/1/2022), sejak 2005 lukisan Mona Lisa telah diberi perlakuan khusus dengan kotak kaca pelindung dan kontrol suhu serta kelembaban yang intensif untuk mencegah kerusakan.
Salah satu daya pikat dan keistimewaan karya ini adalah senyuman Mona Lisa yang misterius. Terlebih identitas perempuan dalam lukisan itu yang belum terungkap secara pasti membuat lukisan ini telah menjadi sumber investigasi dan menambah kesan misteriusnya.
Baca Juga: Lukisan Karya Difabel Laku Rp357 Juta, Risma: Ada yang Bersejarah
Pada 1550 seniman biografi Giorgio Vasari, mengungkapkan teori bahwa Mona Lisa merupakan Lisa Gherardini yang merupakan istri dari Francesco del Giocondo, nama Italia-nya La Gioconda dan nama Perancis-nya La Joconde.
Pendapat ini berdasarkan dari nama alternatif lukisan yaitu La Gioconda. Selain itu ada teori lain yang menyebutkan bahwa wanita yang ada dalam lukisan merupakan ibu dari Leonardo. Teori lainnya mengatakan bahwa di lukisan tersebut adalah gambar dari Leonardo sendiri. Sampai sekarang semuanya belum terbukti dan hanya ada teori-teori dari catatan sejarah.
“Dalam karya Leonardo ini ada senyum yang begitu menyenangkan, itu merupakan sesuatu yang lebih dari kemampuan manusia untuk dilihat dan itu juga dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa, bahwa itu tidak lain adalah hidup” ungkap Giorgio Vasari dalam bukunya yang berjudul ‘Lives of the Most Excellent Painters, Sculptors, and Architects’.
Teka-teki tentang lukisan ini tidak hanya berpusat pada identitas tetapi interpretasi dari senyuman juga masih sering menjadi perdebatan.
Ada beberapa pendapat yang mengatakan senyum Mona Lisa merupakan kebahagiaan yang tulus, ada juga yang mengatakan itu merupakan sebuah kesedihan, dan beberapa yang lain menganggap senyuman yang menjadi daya tarik lukisan itu merupakan senyuman manipulatif.
Baca Juga: Paris Hilton Bangun Metaverse Lewat Game Roblox
Ekspresi yang dilukiskan dalam wajah Mona Lisa juga tidak mendukung untuk mengetahui perasaan sebenarnya, wajahnya digambarkan sukar untuk ditebak dan akan membuat orang yang melihat berpikir mengenai apa yang sebenarnya ada dalam pikiran Mona Lisa.
Aspek lain yang menjadi daya tarik lukisan ini adalah teknik yang digunakan Leonardo saat melukis, teknik tersebut merupakan sfumato berdasarkan penggunaan glasir untuk menciptakan efek smoky dengan kontur dan kontras yang halus.
Leonardo juga menghidupkan lukisan dengan ilusi optik untuk menciptakan senyum yang unik melalui perspektif dan bayangan serta gerakan alami yang ditangkap saat Mona Lisa menoleh ke arah pandangan penonton dengan potret setengah badan dan dilatarbelakangi oleh pemandangan yang jauh.
Keselarasan telah tercapai dalam lukisan tersebut yang mencerminkan gagasan pelukis mengenai hubungan kosmik yang menghubungkan manusia dan alam. Lukisan ini telah menjadi catatan abadi Leonardo da Vinci dan Mona Lisa menetapkan standar untuk semua potret masa depan.