News
Senin, 5 Mei 2014 - 10:48 WIB

MISTERI MALAYSIA AIRLINES : Malaysia-Tiongkok-Australia Bahas Pencarian MH370

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesawat terbang milik maskapai Malaysia Airlines (wikipedia.org)

Solopos.com, CANBERRA–Pembicaraan tiga-pihak tingkat menteri antara Tiongkok, Malaysia dan Australia mengenai pencarian pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang dimulai di Gedung Parlemen di Canberra, Australia, Senin (5/5/2014) pagi.

Pejabat Menteri Transportasi Malaysia Hishamuddin Hussein mengatakan wartawan bahwa ia berharap pertemuan itu akan menetapkan struktur pencarian pada masa depan.

Advertisement

“Kami sekarang akan melakukan pencarian laut dalam yang memerlukan aset khusus,” katanya sebelum menghadiri pertemuan itu.

Ia menambahkan banyak negara mau ikut dalam operasi pencarian tersebut.

Advertisement

Ia menambahkan banyak negara mau ikut dalam operasi pencarian tersebut.

Namun ia menolak untuk mengomentari apakah pertemuan itu akan menetapkan kerangka waktu bagi pencarian tersebut. Hishamuddin hanya mengatakan agendanya sangat luas.

“Kenyataan bahwa tiga delegasi, delegasi besar, duduk bersama dan sangat ingin melakukan pencarian tahap berikutnya, sudah merupakan prestasi yang sangat besar,” katanya seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Advertisement

Pada Rabu (30/4), JACC menyatakan pencarian pesawat MH370 mulai memasuki tahap baru dan akan beralih ke pencarian intensif bawah laut selama beberapa pekan berikutnya.

JACC menyatakan kapal selam tanpa awak Bluefin-21, yang hingga akhir April telah menyelesaikan 16 misi pencarian dengan menyisiri daerah pencarian 314 kilometer persegi yang dibuat oleh Towed Pinger Locator, akan terus melakukan pencarian di daerah yang berdekatan.

Ocean Shield akan tetap berada di stasiun yang mendukung kegiatan pencarian Bluefin-21 dan kapal Angkatan Udara Kerajaan Australia AP-3C Orion juga tetap siaga di Perth.

Advertisement

Pesawat Boeing 737 MH370 yang terbang dari Kuala Lumpur (Malaysia) ke Beijing (Tiongkok) mengangkut 239 penumpang dan awak hilang pada 8 Maret 2014.

Malaysia menyatakan penerbangan pesawat itu berakhir di Samudera Hindia. Operasi pencarian yang dilakukan sampai sekarang belum berhasil menemukan puing pesawat tersebut.

Tim gabungan internasional masih percaya bahwa pesawat yang hilang tersebut terakhir berada di bagian selatan sudut pencarian.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif