News
Selasa, 15 April 2014 - 06:31 WIB

MISTERI MH370 : Inilah Fase Baru Pencarian Malaysian Airlines yang Hilang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rute Malaysia Airlines sebelum hilang dan hingga kini menjadi misteri. (Istimewa/New York Times/Liputan6)

Solopos.com, PERTH – Pesawat Malaysian Airlines MH370 yang hilang masih menjadi misteri. Australia menerapkan fase baru untuk mencari MH370.

Robot Blue- fin 21 akan dikerahkan untuk menjelajahi dasar Samudera Hindia dalam upaya pencarian kotak hitam pesawat Malaysia Airlines yang hilang.

Advertisement

Dilansir Reuters, Senin (14/4/2014) fase baru operasi pencarian itu diluncurkan setelah setelah hampir enam pekan perburuan pesawat belum membuahkan hasil maksimal.

“Perburuan  untuk pesawat MH370 akan dilakukan di bawah air, di saat baterai kotak hitam mungkin telah mati dan sedikit kemungkinan menemukan puing-puing mengambang,” kata Kepala Badan Pusat Koordinasi Pencarian(JACC) Australia,  Angus Houston, di Perth, Senin.

Pencarian kini mengandalkan Blue- fin 21 drone yang merupakan kendaraan otonom bawah air milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS). Drone  Blue- fin 21 akan disebar untuk menyusuri bawah laut di kedalaman 4,5 kilometer.

Advertisement

Tim pencari yakin mereka mengetahui perkiraan posisi puing pesawat Boeing 777, di sekitar 1.550 kilometer barat laut Perth. Mereka terus melanjutkan langkah setelah terdeteksinya empat sinyal akustik beberapa waktu lalu yang dipercaya berasal dari kotak hitam.

“Meski kurangnya deteksi [sinyal] lebih lanjut, empat sinyal yang diperoleh sebelumnya merupakan petunjuk yang paling menjanjikan yang kita miliki dalam pencarian MH370, ” ucap Houston kepada wartawan.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, para ahli menetapkan kapal milik Australia,  Ocean Shield yang menderek pinger locator AS akan berhenti untuk melakukan pencarian. “Bluefin-21 akan disebarkan sesegera mungkin.”

Advertisement

Baterai di kotak hitam saat ini telah melewati dua pekan usai berakhirnya masa pakai pada 30 har.  Tim pencari akan mengandalkan sonar dan kamera di Bluefin-21.

Kotak hitam yang merekam data kokpit dan percakapan kru pesawat dapat memberikan jawaban tentang apa yang terjadi pada pesawat yang hilang sejak 8 Maret lalu itu. Pesawat yang meluncur dari Kuala Lumpur dan sedianya menuju Beijing itu mengangkut 239 orang.

Robot Bluefin akan membuat gambar akustik rinci dari suatu area dengan menggunakan sidescan sonar mutakhir dan diharapkan kembali mendulang kesukseksannya dalam menemukan jet tempur F-15 yang jatuh di Jepang tahun lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif