News
Kamis, 20 Februari 2014 - 00:20 WIB

MISTERI GUNUNG KELUD : Legenda Keris Empu Gandring Dikaitkan dengan Tabiat Kelud

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Danau di puncak Gunung Kelud sebelum tahun 2007. (Wikipedia.org)

Solopos.com, SOLO—Misteri Gunung Kelud tak jauh dengan legenda yang menyertainya. Sebuah kisah yang tidak bisa dipisahkan dari sejarah Gunung Kelud adalah tentang kutukan keris Empu Gandring.

Pergerakan Gunung Kelud yang terbilang liar terjadi karena di dasar kawah gunung itu terdapat keris ciptaan Empu Gandring.

Advertisement

Dalam kurun waktu satu abad saja, Gunug Kelud mengeluarkan isinya sebanyak 4 kali yaitu pada tahun 1919, 1990, 2007 dan 2014.  Dalam catatan wikipedia, sejak abad ke-15 total korban sudah lebih dari 15.000 jiwa.

Ada yang memberi analisis ilmiah, ada pula yang mengaitkannya dengan kisah keris Empu Gandring yang legendaris.

Advertisement

Ada yang memberi analisis ilmiah, ada pula yang mengaitkannya dengan kisah keris Empu Gandring yang legendaris.

Pergerakan gunung kelud yang agresif disebabkan gunung itu telah ditanami keris terkutuk. Keris ini telah memakan banyak korban jiwa termasuk pemiliknya sendiri.

Cerita bermula saat Empu Gandring diminta leluhur Raja Majapahit untuk membuat sebuah pusaka dengan kekuatan mistis. Sang Empu menuruti permintaan ini. Keris Mpu Gandring terbuat dari bongkahan logam yang jatuh dari langit atau meteorit.

Advertisement

Bongkahan logam itu diduga memiliki aura yang sangat jahat dan haus darah. Keris ini telah menewaskan penciptanya sendiri. Selain itu Kebo Ijo, Ken Arok dan Anusapati juga turut jadi korban.

Kutukan Keris Empu Gandring menjadi sangat rasional ketika Ken Arok berhasil merebut Kediri. Sekitar 27 tahun Ken Arok berkuasa. Anusapati, anak Ken Dedes dengan Tunggul Ametung membunuh Ken Arok setelah mengetahui bahwa Ken Arok yang membunuh bapaknya.

Ken Arok dibunuh dengan keris yang sama dengan saat ia membunuh Tunggul Ametung. Anusapati berkuasa selama 20 tahun karena kemudian ia dibunuh dengan keris yang sama oleh Panji Tohjaya. Anak hasil perkawinan Ken Arok dengan Ken Umang. Sejarah terus berlanjut pada cerita keturunan mereka, saling rebut dan guling kekuasaan.

Advertisement

Dari cerita itu, keris terkutuk ini akhirnya diminta untuk diberangus. Dengan alasan memutus mata rantai kutukan pemerintah berinisiatif menghancurkan keris buatan Empu Gandring itu.

Kerajaan menunjuk Senopati Bungalan untuk memberangus keris itu di bawah Gunung Kelud. Sayangnya satu tahun setelah perintah ini dikeluarkan sang Senopati memunculkan kecurigaan dari pihak kerajaan.

Keris kembali menunjukkan daya magisnya. Senopati Bungalan dituduh telah melanggar sumpahnya untuk memberangus keris. Tuduhan ini bermula dari mimpi Sang Raja.

Advertisement

Raja mencoba berpikir tenang. Dia memanggil Bungalan dan prajuritnya untuk bersaksi. Konflik kecil akhirnya terhindarkan.

Dalam sebuah forum di internet, kejadian ini dikaitkan dengan tabiat Gunung Kelud yang aneh. Gunung Kelud meski merupakan gunung berapi terpendek yakni 1.731 mdl namun kedahsyatan letusannya luas biasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif