News
Kamis, 14 Maret 2013 - 22:26 WIB

Miskin, Songwen Hu 13 Tahun Cuci Darah di Kamar Mandi Rumahnya

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Songwen Hu, pria miskin penderita gagal ginjal (weirdasianews.com)

Songwen Hu, pria miskin penderita gagal ginjal (weirdasianews.com)

BEIJING–Karena kemiskinanlah yang membuat pria China ini melakkan cuci darah di kamar mandi kediamannya. Dialah Songwen Hu. Baginya, kamar mandi tak hanya untuk tempat membersihkan tubuh tetapi juga sebagai tempat cuci darah.

Advertisement

Menurut weirdasianews.com, belum lama ini, tiga kali sepekan untuk beberapa jam  dia menggantung lengannya di kamar mandi demi cuci darah sendiri.

Mengapa Hu menjalani cuci darah di rumahnya? Pastinya karena kemiskinan. Dia tak mampu menjangkau biaya cuci darah di rumah sakit. Kemiskinan membikin Hu berimprovisasi membikin mesin cuci darah yang bisa digunakan.

Sebelum melakukan cuci darah sendiri di rumahnya, Hu menjalani cuci darah selama enam tahun di rumah sakit, namun karena tabungannya sudah habis, dia terpaksa cuci darah di rumah.

Advertisement

Menurut  Hu, dia menghabiskan uang sebanyak US$9,67 untuk setiap cuci darah di rumah. Jumlah ini hanya 12%  dari biaya cuci darah di rumah sakit. Sekalipun dua dari temannya telah meninggal setelah menjalani cuci darah di rumah, Hu tak putus harapan.

Faktanya, dia masih hidup selama 13 tahun setelah menjalani cuci darah di rumah. Hu membikin cairan dialisis dengan mencampur beberapa reagen, seperti potasium klorida, sodium klorida, dan sodium bikarbonat ke air yang dipurifikasi.

Sekalipun terapi ini membikin tubuh dan kantong Hu sehat, namun dokter mengatakan cuci darah yang dilakukan Hu berisiko tinggi. Pasalnya, dia tak mendapat terapi yang semestinya dari dokter berlisensi.

Advertisement

Barangkali Hu tak menyadari risiko ini, namun suatu waktu boleh jadi dia mengalami komplikasi organ.  Saat pemerintah China mempelajari kasus Hu dan menawarkan bantuan, Hu menolak dengan alasan letak rumah sakit terlalu jauh dari rumahnya, dan terlalu penuh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif