News
Sabtu, 2 Oktober 2021 - 03:46 WIB

Miris, Perairan Indonesia Banyak Diisi Pelaut Asing

Newswire  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KSAL Laksamana Yudo Margono (Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Kapal-kapal yang beroperasi di perairan Indonesia banyak diisi pelaut asing.

Kondisi ini ironis karena Indonesia merupakan negara maritim.

Advertisement

Fakta tersebut diungkapkan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, Jumat (1/1/2021), seusai peresmian renovasi gedung laut koral, di Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Banyak Pos

Menurut KSAL, ada banyak pos di kapal-kapal sipil yang harus diisi oleh pelaut dalam negeri, seperti kapal niaga, kapal tanker, kapal tongkang dan lainnya.

Oleh karena itu, dirinya mendukung upaya meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) pelaut.

Advertisement

Baca Juga: Kapal Berbendera Malaysia Ditangkap di Selat Malaka 

“Ini semua saya lihat masih minim kebutuhan personel kapal-kapal tersebut. Banyak didominasi oleh pelaut dari luar (asing). Padahal di Indonesia banyak sekali sekolah pelayaran. Ini perlu di evaluasi bersama,” tutur Laksamana Yudo.

Oleh karena itu, TNI AL melalui Yayasan Nala mendorong peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan yang berpotensi menjadi pelaut andal, seperti di Akademi Maritim ini.

Advertisement

Mantan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) ini menambahkan, kurangnya pelaut-pelaut Indonesia bertolak belakang dengan jumlah kapal-kapal sipil yang setiap hari beroperasi di perairan Indonesia.

700 Kapal/ Hari

“Di Selat Malaka saja, jumlah kapal yang melintas per harinya mencapai 600 sampai 700 kapal. Belum yang melintas di ALKI I, ALKI II, ALKI III. Artinya negara kita ini menjadi lintasan kapal-kapal,” ujar Yudo.

Dia berharap kapal-kapal yang melintas itu diawaki pelaut-pelaut dalam negeri.

Oleh karena itu, tambah Yudo, keberadaan lembaga pendidikan yang berorientasi maritim dan bertujuan mencetak pelaut andal harus mendapat dukungan lantaran tidak mudah menciptakan pelaut andal.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif