News
Selasa, 7 Juni 2022 - 17:39 WIB

Miris! Atap SDN 2 Dayakan Ponorogo Ambrol Usai Diguyur Hujan

Ronaa Nisa'us Sholikhah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi atap plafon SDN 02 Dayakan Ponorogo yang ambrol Selasa (7/6/2022) (Ronaa Nisa’us Sholikhah/Solopos.com)

Solopos.com, PONOROGO — Atap ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri 02 Dayakan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ambrol. Saat atap ruang kelas itu ambrol, tidak ada murid yang menempati ruangan tersebut.

Kejadian ambrolnya atap ruang keras di SDN 02 tersebut terjadi pada Kamis (2/6/2022) sore setelah diguyur hujan deras.

Advertisement

‘’Kejadiannya Kamis sore itu. Alhamdulillah anak-anak sudah pulang,’’ kata Suroso, Kepala SDN 02 Dayakan, Badegan, Ponorogo Selasa (7/6/2022)

Dia menyampaikan sebenarnya ruang kelas itu sudah dikosongkan sejak dua bulan lebih. Sebab, atap genting yang dilindungi oleh plafon itu sudah terlihat mengembung lantaran diguyur hujan terus-menerus. Untuk itu, murid kelas lima yang menempati ruangan itu terpaksa harus dipindahkan agar lebih aman jika sewaktu-waktu ambrol.

Advertisement

Dia menyampaikan sebenarnya ruang kelas itu sudah dikosongkan sejak dua bulan lebih. Sebab, atap genting yang dilindungi oleh plafon itu sudah terlihat mengembung lantaran diguyur hujan terus-menerus. Untuk itu, murid kelas lima yang menempati ruangan itu terpaksa harus dipindahkan agar lebih aman jika sewaktu-waktu ambrol.

Baca Juga: Habis Rp420 Juta, Ini Alasan Crazy Rich Ponorogo Lebarkan Jalan Desanya

‘’Meja-meja dan kursi kelas semuanya sudah kami pindahkan juga ke perpus agar lebih aman,’’ terangnya.

Advertisement

‘’Sudah kami ajukan proposal untuk rehab karena ruangannya sudah perlu diperhatikan, kalau masalah pembiayaan tidak tahu,’’ ungkapnya.

Selain murid kelas lima, murid kelas enam juga terpaksa harus dipindah karena ruangannya tepat di sampaing kelas lima. Sudah sepekan ini mereka harus berbagi ruangan di perpustakaan.

Baca Juga: Calhaj Termuda di Ponorogo Berusia 25 Tahun, Mendaftar Haji Sejak SMP

Advertisement

Suroso menyebutkan bahwa jumlah muridnya tidak terlalu banyak. Yakni, per kelasnya hanya sembilan anak dan jika ditotal ada 18 anak.

‘’Di ruangan itu kami sekat memakai rak buku perpustakaan. Alhamdulillah ujian kelas enam juga sudah selesai,’’ ujarnya.

Bangunan yang berdiri sejak 1983 itu baru sekali direhabilitasi saat pemasangan keramik di dinding depan ruangan. Setelah itu, belum ada kabar lagi untuk perbaikan.

Advertisement

Suroso mengatakan bahwa pihaknya baru mengajukan laporan via media daring ke pihak Dinas Pendidikan (Dindik) Ponorogo.

‘’Besok sepertinya saya ajukan proposal secara tertulis. Ini sudah kami siapkan dokumennya,’’ pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif