News
Minggu, 1 Agustus 2021 - 18:02 WIB

Duh, Minta Sertifikat Vaksinasi, Mahasiswa Malah Kena Bogem Satpam GBK

Redaksi Solopos  /  Abu Nadhif  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Zaelani, mahasiswa korban pengeroyokan oleh satpam tempat vaksinasi di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan. (Suara.com)

Solopos.com-JAKARTA– Seorang mahasiswa bernama Zaelani, 26, mengalami luka-luka diduga akibat dikeroyok sejumlah petugas keamanan di tempat vaksinasi, Gelora Bung Karno, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (30/7/2021) lalu.

Anggota Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pendidikan Indonesia, Eka selaku pendamping korban mengaku telah melaporkan kasus dugaan penganiayaan tersebut ke Polres Metro Jakarta Pusat, Sabtu (31/7/2021) kemarin.

Advertisement

Laporan tersebut telah teregistrasi dengan Nomor: LP/B/997/VII/2021/SPKT/Polres Metro Jakarta Pusat/Polda Metro Jaya. Sangkaan pasalnya adalah Pasal 170 dan atau Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan pengeroyokan.

Eka menuturkan peristiwa berawal ketika Zaelani mendatangi Pos V gerai vaksin di GBK untuk menanyakan sertifikasi vaksin tahap dua yang belum diterimanya. Sebelumnya, korban menghubungi hotline 199 vaksinasi.

Advertisement

Eka menuturkan peristiwa berawal ketika Zaelani mendatangi Pos V gerai vaksin di GBK untuk menanyakan sertifikasi vaksin tahap dua yang belum diterimanya. Sebelumnya, korban menghubungi hotline 199 vaksinasi.

Diperumit

“Info dari 119 diarahkan meminta ke tempat di mana korban vaksin kedua yaitu di GBK Pos V,” tutur Eka saat dikonfirmasi Suara.com, Minggu (1/8/2021).

Namun, kata Eka, petugas Pos V justru mengarahkan korban untuk mendatangi Pos II. Padahal Pos II hanya diperuntukkan bagi pengemudi ojek online alias ojol.

Advertisement

“Pemukulan terjadi oleh security kepada korban tanpa korban memulai melakukan penyerangan sama sekali,” ungkapnya.

“Korban sempat lari, dan dikejar dan dibawa ke pos,” imbuhnya.

Baca Juga: Cara Pemerintah Batasi Mobilitas Anak 

Advertisement

Tak henti di situ, korban sempat diintimidasi untuk tidak melaporkan kasus ini ke aparat kepolisian.

“Ada intimidasi di pos untuk melakukan penandatanganan surat damai, dan korban pun menuruti permintaan tersebut karena dalam tekanan,” pungkasnya.

Eka mengatakan setidaknya ada enam anggota satpam yang mengerubungi Zaelani dan melakukan pemukulan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif