SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi
SOLO — Penyertaan modal yang diberikan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Solo kepada Perusahaan Daerah (Perusda) Pusat Pergudangan Kota Pedaringan Solo masih sangat minim.
Akibatnya, Perusda Pedaringan sulit melakukan investasi yang tujuannya menggenjot perolehan laba dan pendapatan. Sepanjang tahun 2009-2011, penyertaan modal APBD terhadap Perusda Pedaringan itu baru terealisasi Rp1 miliar. Padahal, harapannya Perusda Pedaringan bisa mendapatkan penyertaan modal senilai Rp5 miliar yang ditujukan untuk investasi seperti pembangunan sarana prasarana gudang, membangun infrastruktur jalan dan fasilitas akses dan sarana forklift.
“Penyertaan modal Rp1 miliar itu hanya cukup untuk perbaikan gudang saja, yang jumlahnya ada sembilan unit gudang dengan total luas gudang 10.000 meter persegi,” kata Direktur Utama Perusda Pergudangan Kota Pedaringan Solo, Hartoko Adi Oetomo, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Selasa (13/11/2012).
Angka penyertaan modal ini, kata Hartoko, memang akan sangat berpengaruh terhadap kinerja Perusda. Jika Perusda Pedaringan bisa mendapatkan penyertaan modal paling tidak Rp2 miliar saja, maka tahun ini Perusda Pedaringan bisa mendapatkan laba Rp668 juta.
“Tapi, akhirnya target laba tahun ini dikoreksi jadi hanya Rp500 juta. Nilai ini turun dari laba tahun 2011 yang mencapai nilai Rp638 juta,” imbuh dia.
Selama ini, Perusda Pedaringan menggarap sektor bisnis seperti manajemen pergudangan, sewa gudang, sewa kantor, sewa parkir, sewa forklift dan sewa transportasi angkutan barang. Tahun 2011, pendapatan dari bisnis ini mencapai Rp10 miliar. Tahun ini, proyeksi pendapatan mencapai Rp11 miliar. Yang terdiri dari Rp2 miliar sewa gudang, Rp1,1 miliar dari jasa-jasa dan Rp7,9 miliar dari sewa transportasi angkutan barang.