News
Senin, 1 Februari 2021 - 13:07 WIB

Militer Myanmar Umumkan Ambil Alih Kekuasaan 1 Tahun

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bendera Myanmar saat ini. (Freepik.com)

Solopos.com, NAYPYITAW -- Militer Myanmar mengumumkan keadaan darurat dan mengambil alih kekuasaan atas pemerintah Myanmar selama 1 tahun setelah menahan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi.

Seperti dilansir Channel News Asia, Senin (1/2/2021), pengumuman itu disampaikan melalui sebuah video yang ditayangkan oleh saluran televisi yang dimiliki militer Myanmar, Myawaddy TV, pada Senin waktu setempat.

Advertisement

Dikutip dari detik.com, disebutkan dalam siaran Myawaddy TV bahwa kekuasaan diserahkan kepada Panglima Angkatan Bersenjata Myanmar, Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditahan Militer Myanmar

Advertisement

Baca juga: Aung San Suu Kyi Ditahan Militer Myanmar

Sedangkan Wakil Presiden Myanmar, Myint Swe, yang mantan jenderal militer dinyatakan akan menggantikan Presiden Win Myint, sekutu Suu Kyi, yang telah digulingkan.

Sebelumnya, Myo Nyunt, juru bicara Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) yang menaungi Suu Kyi dan kini berkuasa di Myanmar, membenarkan kabar penahanan Suu Kyi oleh militer Myanmar.

Advertisement

Dia menambahkan beberapa menteri dari negara bagian besar di Myanmar juga ditahan oleh militer.

"Militer tampaknya menguasai Ibu Kota sekarang," imbuhnya.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: 1 Februari 1964, The Beatles Populer di AS

Advertisement

Lebih lanjut, Myo Nyunt juga menyatakan bahwa NLD menduga penahanan Suu Kyi dan tokoh senior ini merupakan bagian dari upaya kudeta oleh militer Myanmar.

"Dengan situasi yang kami lihat terjadi sekarang, kami harus berasumsi bahwa militer melakukan kudeta," ujarnya seperti dikutip AFP.

Namun dalam siaran terbaru melalui Myawaddy TV, militer Myanmar tidak membahas soal tuduhan melakukan kudeta.

Advertisement

Baca juga: Aung San Suu Kyi dan Presiden Myanmar Ditangkap, Ini Tanggapan PBB

Diketahui, Penahanan Suu Kyi dan tokoh-tokoh pemerintahan Myanmar ini terjadi beberapa hari setelah ketegangan meningkat antara pemerintahan sipil dan militer Myanmar yang berpengaruh di negara itu.

Militer Myanmar sebelumnya menyebut hasil pemilu November 2020 yang dimenangkan NLD, sarat kecurangan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif