News
Minggu, 29 September 2013 - 18:45 WIB

MILAD SMA BATIK SOLO : Batik 4.100 Meter Raih Rekor Muri

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pelajar SMA Batik 1 membentangkan kain batik sepanjang Jl. Slamet Riyadi dari kawasan Purwosari hingga Gladak, Solo, Minggu (29/9). Kegiatan yang memecahkan rekor MURI sebagai aksi pembentangan batik terpanjang itu untuk menyambut peringatan Hari Batik Nasional pada 2 Oktober mendatang. (Agoes Rudianto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO – Rekor Muri kembali diraih di Solo. Di car free day (CFD) Jl. Slamet Riyadi, Solo kembali menjadi saksi keistimewaan batik lewat pembentangan kain jarik batik sepanjang 4.100 meter.

Adalah SMA Batik 1 Solo yang memprakarsai pemecahan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) ini bersama 8.000-an peserta. Pagi itu, Minggu (29/9/2013), CFD tak ubahnya lautan batik lewat pembentangan kain mulai Purwosari hingga bundaran Gladak.

Advertisement

Beragam motif batik khas Solo seperti Sidomukti, Sidoluruh, Sidoasih hingga Truntum sukses memikat pengunjung CFD. Ribuan kain batik itu disambung dengan cara dijahit, diikat simpul, atau dipegang peserta. Jalinan kain ini tak terputus meski melewati persimpangan jalan.

Panitia menggunakan tiang penyangga agar kendaraan tetap bisa lewat di bawah kain. “Saya sudah di sini sejak pukul 07.00 WIB. Bangga bisa ikut bergabung untuk meningkatkan citra Solo lewat batiknya,” ujar seorang peserta, Slamet Widodo, 41.

Bersama sejumlah rekan seangkatan, alumnus SMA Batik tahun 1990 ini menguntai batik Kawung sepanjang 10 meter. Menurut Slamet, batik khas keluarga raja ini menunjukkan pesan keperkasaan dan keadilan.

Advertisement

Ia mengaku kagum dengan batik karena selalu memiliki makna khusus di balik keindahan kainnya. “Tidak semua kain memunyai jiwa seperti batik.”

Acara semakin meriah saat Manajer MURI, Sri Widayati, menganugerahkan rekor MURI ke-6.153 untuk aksi pembentangan batik terpanjang tersebut. Tak hanya rekor nasional, pihaknya sepakat menjadikannya rekor dunia.

Sri mengungkapkan ini kesekian kali Kota Solo memecahkan rekor tentang batik. Sebelumnya, Solo pernah menorehkan rekor daster batik terpanjang, kolektor batik terlengkap hingga membatik dengan peserta terbanyak. “Pemakaian kain batik dengan jumlah terbanyak juga dipecahkan di sini.”

Advertisement

Ketua Yayasan Pendidikan Batik Solo, Solichul Hadi, mengatakan kegiatan tersebut digelar menyambut milad ke-56 SMA Batik 1 dan Hari Batik Nasional. Pihaknya ingin pemecahan rekor MURI ini menjadi cambuk warga Solo untuk melestarikan keberagaman batik. “Di internal yayasan, kami sudah mengawali dengan memberikan pelajaran batik kepada anak didik,” tuturnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif