Redaksi Solopos.com / R. Bambang Aris Sasangka | SOLOPOS.com
Seperti dilaporkan kantor berita Rusia, RIA Novosti, kisah message in a bottle itu bermula saat seorang petualang Rusia, Fyodor Konyukov bersama tujuh rekannya berlayar dari Australia ke Amerika Selatan dan Kepulauan Falkland di lepas pantai timur Argentina. Menurut Oskar Konyukov, putra Fyodor yang juga ikut serta dalam pelayaran itu, saat melintasi Cape Horn, salah satu titik paling selatan Benua Amerika, para awak kapal menuliskan pesan yang mengisahkan perjalanan mereka, memasukkannya ke dalam sebuah botol sampanye yang sudah kosong dan melemparkannya ke laut pada 12 Februari 2009.
Ternyata tiga tahun kemudian, tepatnya bulan ini, tiga awak kapal yang menuliskan alamat email mereka dalam pesan itu dihubungi oleh seorang warga Australia, Maryanne Jordan Clifford, yang menyatakan bahwa dia menemukan pesan dalam botol tersebut. Pada 12 Februari 2012, tepat tiga tahun sejak botol berisi pesan itu dilempar ke laut, botol itu ditemukan oleh ayah Maryanne, Mick Jordan, 83, di pantai Kota Beachport, Australia Selatan.
Diperkirakan selama perjalanannya terapung-apung dan terbawa arus di samudera, botol itu melintasi Samudera Atlantik dan Hindia, menempuh jarak lebih dari 17.000 km. Kebetulan, tempat di mana botol itu kemudian ditemukan hanya terletak sekitar empat jam naik mobil dari Jacobs Creek, lokasi pabrik yang memroduksi sampanye yang botolnya lantas digunakan untuk mengirim pesan itu.
“Dunia betul-betul sempit,” ujar Oskar Konyukov.
JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka