Redaksi Solopos.com / Indah Septiyaning Wardani | SOLOPOS.com
Kairo– Mesir akan membangun pelabuhan untuk kapal-kapal patroli di perbatasan laut Gaza-nya, meningkatkan lagi pertahanannya terhadap yang diduga penyelundupan senjata oleh Palestina.
Salah satu sumber mengatakan pelabuhan di Rafah, kota yang mengangkangi Jalur Gaza dan Mesir itu akan 10 meter dalamnya dan 25 meter panjangnya. Mesir telah membangun tembok bawah tanah untuk menghentikan penyelundupan melalui terowongan di wilayah itu.
“Pelabuhan baru itu akan meningkatkan kerja kapal patroli Mesir di perbatasan lautnya dengan Gaza dan mencegah upaya penyelundupan melalui laut,” ujar sumber keamanan lainnya pada Reuters.
Sumber pertama mengatakan pelabuhan itu untuk memastikan kapal-kapal pencari ikan Palestina, yang mereka duga melakukan operasi penyelundupan, tidak mendekati pantai Mesir atau pantai Israel.
Sumber pertama mengatakan pelabuhan itu untuk memastikan kapal-kapal pencari ikan Palestina, yang mereka duga melakukan operasi penyelundupan, tidak mendekati pantai Mesir atau pantai Israel.
“Itu (pelabuhan) untuk mengamankan tempat ini. Itu akan digunakan untuk mengatur kapal-kapal pencari ikan di tempat ini guna memastikan mereka tidak melintasi perbatasan laut Israel dan berisiko ditembak,” katanya.
Beberapa blok besar telah dipindahkan ke pos 1 perbatasan, awal perbatasan Mesir dengan Gaza, tempat pelabuhan itu akan dibangun.
Pejabat Hamas Sami Abu Zuhri mengecam kerja pembangunan Mesir itu sebagai “rencana jelas untuk memperketat blokade dan pengepungan terhadap Gaza”.
Pada 2007, setelah Hamas memperoleh kekuasaan di Gaza, 30 pejuang Palestina tiba di Mesir dengan kapal, semuanya membawa senjata.
Mesir baru mengkonfirmasi bulan lalu, negara itu telah membangun tembok baja bawah tanah dan mengecilkan jangkauan penggalian 14 Km di perbatasan itu, meskipun menteri luar negerinya menyatakan pekan ini tembok itu telah direncanakan selama satu tahun.
Mesir juga membangun lagi menara pengawasan di sepanjang perbatasan dengan Gaza untuk meningkatkan pengawasan laut, kata beberapa sumber keamanan.
Pada Kamis, tiga personil militer dari kedutaan besar AS di Kairo telah mengunjungi Rafah untuk mengikuti dari dekat pembangunan tembok itu, kata sumber keamanan di Rafah, yang menambahkan bahwa kunjungan tersebut dilakukan setiap bulan.
“Apa yang kami ingin lihat adalah Hamas akan berhenti menggunakan perlintasan perbatasan sebagai cara untuk menyelundupkan senjata dan biar penyelundupan senjata itu berhenti,” ujar jurubicara Deplu AS Gordon Duguit di Washington awal pekan ini.
ant/isw