News
Minggu, 6 Februari 2022 - 09:37 WIB

Menular Lebih Cepat, Varian HIV Sangat Mematikan Terdeteksi di Belanda

Newswire  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi HIV/AIDS (ghanahealthnest.com)

Solopos.com, LONDON – Di tengah badai pandemi Covid-19 yang melanda dunia yang belum mereda, varian HIV yang sangat mematikan terdeteksi di Belanda.

Lewat jurnal Science yang diungkap Kamis (3/2/2022), analisis terhadap lebih dari 100 pasien HIV menunjukkan bahwa orang-orang yang terinfeksi varian yang dikenal VB itu, memiliki jumlah virus antara 3,5 sampai 5,5 kali lebih tinggi di dalam darah mereka.

Advertisement

Seperti dilansir Antaranews dari Anadolu, Minggu (6/2/2022), kondisi itu membuat mereka lebih memungkinkan menularkan virus.

Baca Juga:Sosialisasi HIV AIDS hingga Remaja di Pedesaan

Sejumlah temuan itu merupakan hasil studi gabungan Big Data Institute (BID) Universitas Oxford dan Yayasan Pemantau HIV Belanda.

Advertisement

Menurut jurnal tersebut, varian VB juga tampaknya menyebabkan penurunan sel imun. Akibatnya, orang-orang yang terinfeksi berpotensi menyebarkan AIDS jauh lebih cepat dibanding orang-orang yang terinfeksi varian HIV lain.

Namun, jurnal itu menegaskan bahwa varian baru tersebut dapat disembuhkan seperti HIV biasa dan dapat diketahui melalui tes diagnostik yang sama, yang digunakan untuk varian HIV lain.

Varian baru VB terdeteksi melalui proyek bernama Beehive, yang bertujuan untuk memeriksa hubungan antara genetik HIV dan tingkat keparahan penyakit.

Advertisement

Baca Juga: Sejarah Umbul Ponggok Klaten, Dulu Reservoir Pabrik Gula Belanda

Akan tetapi studi itu mencatatkan bahwa hanya ada 109 orang yang diketahui sebagai pembawa VB, 107 di antaranya berada di Belanda. Kemungkinan jumlah orang yang terinfeksi bertambah.

Analisis genetik menunjukkan bahwa varian yang sudah beredar sejak akhir 1980an itu, mulai muncul di Belanda pada1990an.

Pada 2000an diperkirakan varian tersebut telah melampau varian HIV lain dalam jumlah infeksi, meski terjadi penurunan setelah 2008, seperti yang tertulis di jurnal tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif