News
Rabu, 25 September 2019 - 22:40 WIB

Menteri LH Malaysia Didesak Mundur Karena Sang Suami CEO Perusahaan Penyebab Karhutla Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Lingkungan Hidup Malaysia, Yeo Bee Yin. (Facebook)

Solopos.com, KUALA LUMPUR – Suami Menteri Malaysia Yeo Bee Yin, Lee Yeow, diduga merupakan CEO perusahaan yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia. Pria tersebut diketahui memegang kendali atas dua perusahaan perkebunan sawit di Indonesia.

Dikabarkan The Star, Rabu (25/9/2019), Yeo Bee Yin diminta mundur dari jabatannya sebagai Menteri Lingkungan Hidup Malaysia, untuk menghindari konflik kepentingan. Sejumlah pihak khawatir masalah bisnis keluarga Yeo Bee Yin memengaruhi penanganan masalah kabut asap lintas batas.

Advertisement

Ada empat perusahaan perkebunan sawit di Indonesia yang diduga menyebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia diketahui milik Malaysia. Perusahaan tersebut diduga sengaja melakukan pembakaran untuk membuka lahan.

Dua dari perusahaan itu dibawah kepemimpinan suami Yeo Bee Yin, Lee Yeow Seng, yang menjabat sebagai CEO IOI Properties Group Berhad. Adapun dua perusahaan yang dimaksud adalah Sukses Karya Sawit milik IOI Corporation dan Sime Indo Agro asuhan Sime Darby Plantation.

Mundur

Advertisement

Sejumlah pihak mendesak Yeo Bee Yin mundur. Namun, sampai saat ini dia masih menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup Malaysia. Dia menegaskan masalah kabut asap dan keterlibatan perusahan semestinya ditangani oleh pemerintah Indonesia.

“Saya berharap ada gagasan konstruktif untuk menyelesaikan masalaha ini [karhutla] di masa depan ketimbang hanya kritikan. Kami menyambut ide baik dari pemerintah atau oposisi,” tegas Yeo Bee Yin.

Yeo Bee Yin menjelaskan pihaknya akan menyusun undang-undang baru untuk mengatur perusahaan Malaysia di luar negeri. Dalam UU tersebut nantinya setiap warga Malaysia dituntut bertanggung jawab ketika perusahaan mereka menyebabkan polusi udara di luar negeri.

Advertisement

Seperti diketahui, kabut asap akibat karhutla di Indonesia menyebar ke beberapa negara di Asia Tenggara, khususnya Malaysia. Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia ini menerima dampak negatif dari kabut lintas batas yang mengganggu aktivitas.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif