News
Kamis, 18 November 2021 - 20:41 WIB

Menteri BUMN: Harga PCR Termurah Kok Masih Diributkan

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan pada webinar DSC X NU Circle pada 20 Agustus .(Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri BUMN Erick Thohir mengklaim harga tes PCR di Indonesia masuk dalam kategori termurah dibandingkan negara lain.

Saat ini harga tes PCR di Jawa-Bali Rp275.000 sedangkan di luar Jawa-Bali sebesar Rp300.000.

Advertisement

“Kalau dibandingkan banyak negara kita masih termasuk yang termurah (RT-PCR). Dan ini sesuai audit BPKP, BPKP yang sudah mendampingi, bukan penentuan harga sendiri,” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara diskusi Kontroversi Tes PCR: Bisnis atau Krisis seperti dikutip Okezone, Kamis (18/11/2021).

Penetapan harga tes PCR, kata dia, diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas (ratas) digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Advertisement

Penetapan harga tes PCR, kata dia, diputuskan secara transparan melalui rapat terbatas (ratas) digelar Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah Menteri di Kabinet Indonesia Maju.

Bahkan penetapan harga pun didasarkan pada hasil kajian dan audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Baca Juga: Rp23 Triliun Berputar, PCR Jadi Bisnis Menggiurkan 

Advertisement

“Dan ini juga ditentukan Kementerian Kesehatan sesuai tupoksi. Apalagi dalam mengambil kebijakan penanganan Covid, bukan ditentukan Kementerian BUMN, tetapi melalui rapat terbatas,” ungkapnya.

Erick mencatat, ada oknum tertentu yang sengaja membangun narasi negatif di tengah penanganan pandemi Covid-19. Narasi itu bertujuan untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Baca Juga: PKS: Wajib PCR Lebih Bermuatan Bisnis daripada Kesehatan 

Advertisement

Pernyataan tersebut menyusul adanya tudingan bisnis RT-PCR yang dikaitkan dengan Erick Thohir dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Menurutnya, di saat pemerintah dan masyarakat bersatu padu memperkuat kebersamaan dan gotong royong untuk menangani pandemi Covid-19, ada sejumlah kelompok kecil yang sengaja menyiasati konflik untuk memecah bela bangsa.

“Pandemi ini kita maknai sebagai ujian dari Allah SWT dan di balik itu semua ada hikmah, pembelajaran ini agar bangsa Indonesia lebih kuat dan mandiri. Semua elemen bangsa, pemerintah dan rakyat harus bersatu padu memperkuat kebersamaan, gotong royong dalam menghadapi ujian pandemi ini, walau saja ada upaya-upaya memecah belah dari oknum tertentu agar kita tidak bersatu,” ungkap dia.

Advertisement

Erick menegaskan, strategi penanganan pandemi secara maksimal sudah dilakukan pemerintah. Hasilnya cukup efektif dalam menangani krisis kesehatan saat ini.

“Hal ini sudah diakui dunia internasional atas penanganan Covid selama ini maupun varian delta yang sangat amat berat,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif