News
Selasa, 21 Maret 2023 - 10:19 WIB

Mensos Akui Tak Ada Anggaran untuk Bantu Penderita Gagal Ginjal Akut

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menteri Sosial Tri Rismaharini ditemui di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Selasa (14/3/2023). (Antara/Devi Nindy).

Solopos.com, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) tak memiliki anggaran untuk memberikan bantuan kepada penderita gagal ginjal akut.

Pengakuan itu disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mensos mengatakan untuk penanganan gagal ginjal akut bantuan harus dilakukan berkali-kali.

Advertisement

“Duit dari mana kami? Berat biayanya. Saya saja kalau harus begitu, saya harus minta bantuan ke Kitabisa, Benih Baik untuk biaya itu. Kami ndak ada uangnya untuk terus-menerus,” ujar Mensos Risma.

Oleh sebab itu, Mensos telah memberitahukan kendala tersebut kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Advertisement

Oleh sebab itu, Mensos telah memberitahukan kendala tersebut kepada Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

Pihaknya pun telah mendapatkan data penerima bantuan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

Hingga saat ini, kata Mensos, anggaran Kemensos untuk operasional di balai-balai yang dikelolanya hanya sekitar Rp300 miliar.

Advertisement

Sehingga Mensos Risma harus berhati-hati dan lebih bijak dalam mengeluarkan anggarannya.

Terlebih lagi, fungsi balai-balai Kemensos sudah berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan skema multilayanan.

“Setelah saya balik itu, bener bener tempat untuk rehabilitasi. Ada ODGJ (orang dengan gangguan jiwa), ada anak-anak terlantar, ada anak bermasalah dengan hukum, dan itu jumlahnya banyak di balai kita. Nah saya kan harus hitung, satu tahun anggaran harus cukup, kalau saya kasih ke yang lain nanti, mau makan apa ODGJ dan orang-orang terlantar ini,” kata dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Advertisement

Mensos Risma mengatakan anggaran tersebut saat ini digunakan untuk pasien luar Jawa yang kurang mampu dalam urusan biaya hidup, untuk mendapatkan layanan kesehatan di Jakarta.

Tidak hanya itu, adanya tragedi Kanjuruhan yang tidak terduga membuat anggaran santunan menjadi minus, sehingga dalam memberikan bantuan, Mensos Risma hanya dapat bergantung pada anggaran dari balai.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan bahwa bantuan gagal ginjal akut (acute kidney injury/AKI) progresif atipikal pada anak tengah diproses di Kemensos.

Advertisement

Pemerintah memastikan korban gagal ginjal mendapatkan perhatian.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif