Diskursus tentang kebebasan beragama, tentang keberagaman, dan tentang toleransi yang diusung sejumlah akun Twitter dengan predikat garis lucu adalah gejala positif yang harus didukung.
SOLOPOS.COM - Kirab toleransi dalam pencanangan kampung toleransi di Dusun Porot, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Antara/Heru Suyitno)
Solopos.com, SOLO – Diskursus tentang kebebasan beragama, tentang keberagaman, dan tentang toleransi yang diusung sejumlah akun Twitter dengan predikat “garis lucu” adalah gejala positif yang harus didukung.
Espos Plus merupakan layanan khusus dari Solopos.com yang lebih relevan dan memiliki diferensiasi dibandingkan free content. Untuk membaca artikel ini selengkapnya silahkan login atau daftar di SoloposID.