News
Senin, 7 Agustus 2023 - 15:42 WIB

Menggelorakan Hari Hak untuk Tahu Sedunia di Rakornas Komisi Informasi

Newswire  /  Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komisioner Komisi Informasi Jateng berfoto dengan Menkominfo Budi Arie Setiadi saat Rakornas di Kota Mataram, Senin (7/8/2023). (Istimewa)

Solopos.com, LOMBOK — Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) XIV Komisi Informasi se-Indonesia di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi momentum sosialisasi tentang pentingnya keterbukaan informasi, termasuk Hari Hak untuk Tahu Sedunia.

Rakornas Komisi Informasi se-Indonesia digelar pada Minggu-Rabu (6-9/8/2023). Kegiatan ini dibuka Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi, Senin (7/8/2023).

Advertisement

Didampingi Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah, Menkominfo memukul gong untuk menandai pembukaan Rakornas.

Menkominfo menyatakan pentingnya keterbukaan informasi bagi publik. Itulah mengapa Rakornas ini dibarengkan dengan peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia.

Advertisement

Menkominfo menyatakan pentingnya keterbukaan informasi bagi publik. Itulah mengapa Rakornas ini dibarengkan dengan peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia.

“Jalan rusak di Lampung, hanya modal pemviralan seluruh Indonesia bisa tahu dan informasi itu begitu cepat (menyebar). Karena itu tadi saya bilang, ada misinfomasi, disinformasi, dan paling mengerikan adalah malinformasi yang perlu diawasi,” katanya.

Dia juga menyampaikan pentingnya keterbukaan informasi dalam upaya mewujudkan pelaksanaan pemilihan umum yang damai pada 2024.

Advertisement

Rakornas Komisi Informasi diikuti oleh sekitar 400 peserta dari seluruh Indonesia. Kegiatan ini untuk menguatkan kelembagaan Komisi Informasi di tingkat pusat hingga kabupaten/kota sekaligus peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia.

Termasuk langkah strategis dalam upaya mewujudkan keterbukaan informasi untuk demokrasi, kesejahteraan rakyat, dan pembangunan nasional.

Sebelum rakornas, Komisi Informasi Pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah menyosialisasikan hak untuk mengetahui dan mengakses informasi dalam kegiatan jalan sehat.

Advertisement

“Kegiatan ini merupakan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada lembaga maupun masyarakat terkait keterbukaan informasi publik,” kata Ketua Komisi Informasi Pusat Donny Yoesgiantoro.

Komisi Informasi mengadakan acara peringatan Hari Hak untuk Tahu Sedunia atau International Right to Know Day dan Rapat Koordinasi Nasional Komisi Informasi Seluruh Indonesia di NTB.

“Kita berharap semua lembaga pemerintahan mendukung keterbukaan informasi publik untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Donny.

Advertisement

Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menyampaikan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat siap mendukung upaya untuk mewujudkan keterbukaan informasi. “Semoga ajang ini bisa memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Hari Hak untuk Tahu Sedunia diperingati setiap 28 September guna mempromosikan hak individu untuk mengakses informasi. Pemenuhan hak untuk mengakses informasi penting bagi penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Hak untuk mengakses informasi juga memungkinkan keterlibatan publik dalam perumusan kebijakan dan proses pembuatan keputusan pemerintah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif