Newswire / Kaled Hasby Ashshidiqy / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
SOLOPOS.COM - Petugas medis merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Unit Perawatan Intensif (ICU) Rumah Sakit Scripps Mercy, di Chula Vista, California, Amerika Serikat, Selasa (12/5/2020).(JIBI/Solopos/Reuters)
Solopos.com, NEW YORK -- Negara yang baru saja menggelar pemiliha presiden, Amerika Serikat, mencatatkan lonjakan kasus Covid-19 mencengangkan. Dalam 10 hari terakhir, terdapat tambahan sekitar 1 juta kasus Covid-19.
Ini menjadi tingkat lonjakan tertinggi di negara adi daya tersebut sejak mereka melaporkan kasus pertamanya pada Januari 2020, menurut laporan terkini Reuters.
Jumlah infeksi virus corona di AS menyentuh angka 10 juta pada Senin (9/10/2020), meningkat dua kali lipat dalam waktu hanya tiga bulan sejak mencapai 5 juta pada 9 Agustus 2020.
Kamala Harris Berikan Pidato Kemenangan Sebagai Wakil Presiden Wanita Amerika Serikat
Texas baru-baru ini menyalip California untuk menjadi negara bagian AS dengan kasus Covid-19 tertinggi. Dengan 1.008.522 kasus, Texas sekaligus menjadi yang pertama dalam melaporkan kasus di angka 1 juta lebih.
California mengonfirmasi 988.802 kasus, kemudian disusul oleh Florida dengan 852.174 kasus dan New York dengan 532.180 kasus, berdasarkan Center for Systems Science and Engineering (CSSE), Universitas Johns Hopkins.
New York masih mencatat kematian Covid-19 tertinggi di AS, dengan 33.705 kematian, yang menyumbang sekitar 14 persen dari kematian total di AS.
Sarah McBride, Senator Transgender Pertama Amerika Serikat
Berdasarkan pantauan Solopos.com di worldometer, Rabu (11/11/2020), Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Jumlahnya mencapai 10.559.184 kasus. Di belakangnya ada India (8.336.011), Brasil (5.701.283), Prancis (1.829.659) dan Rusia (1.817.109). Sementara total kasus Covid-19 seluruh dunia mencapai 51.810.112 kasus dengan kasus meninggal sebanyak 1.279.531.