News
Kamis, 17 Agustus 2023 - 18:00 WIB

Mengenakan Kostum Adat Nusantara, ISI Solo Gelar Upacara Peringati HUT ke-78 RI

Dhima Wahyu Sejati  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Institut Seni Indonesia Solo menggelar Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Indonesia yang dipusatkan di Halaman Rektorat Kampus Kentingan, Kamis (17/8/2023) dengan melepas burung puter. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO—Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta menggelar Upacara Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Indonesia yang dipusatkan di Halaman Rektorat Kampus Kentingan, Kamis (17/8/2023).

Berdasar keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, upacara kali ini memberikan kesan lebih meriah dan penuh semangat karena seluruh peserta upacara mengenakan pakaian adat/tradisional dari seluruh penjuru Nusantara.

Advertisement

Setelah rangkaian upacara, dilanjutkan dengan kegiatan pemberian santunan dari Dharma Wanita Persatuan dan KPRI ISI Surakarta untuk putra-putri warga ISI Surakarta yang masih menempuh pendidikan. Tidak kurang, 39 anak dari jenjang SD-SMA memperoleh santunan.

Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, juga menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karyasatya dari Presiden RI untuk pegawai dengan masa bakti 10, 20, dan 30 tahun.

Advertisement

Rektor ISI Solo, I Nyoman Sukerna, juga menyerahkan penghargaan Satya Lencana Karyasatya dari Presiden RI untuk pegawai dengan masa bakti 10, 20, dan 30 tahun.

Dalam amanat Rektor, membacakan sambutan Mendikbudristek, disampaikan bahwa dari para pendahulu bangsa, kita belajar bahwa kemerdekaan adalah sesuatu yang harus diperjuangkan.

Dia menyebut kemerdekaan Indonesia tidak dihadiahkan oleh bangsa asing, tetapi dipertaruhkan dengan seluruh jiwa dan raga.

Advertisement

Dia mengatakan layaknya perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Republik Indonesia, Merdeka Belajar juga digerakkan oleh seluruh lapisan masyarakat dengan semangat gotong royong.

Maka, baginya perlu ada kolaborasi dalam menghadirkan transformasi telah melahirkan banyak perubahan terbesar dalam perjalanan dunia pendidikan di Indonesia.

Lebih lanjut, dia mengatakan dengan implementasi Kurikulum Merdeka, para peserta didik dan para pendidik kita sekarang telah merasakan keleluasaan dalam belajar dan mengajar.

Advertisement

Dia berkata kemerdekaan tersebut sudah dirasakan di lebih dari 250 ribu satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

Hal tersebut didukung dengan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan, dimana anak-anak kita mendapatkan kemerdekaan yang lebih besar untuk mengembangkan kemampuan fondasional.

“Melalui gerakan ini, kami mengajak para pendidik dan orang tua untuk memahami bahwa keberhasilan belajar anak usia dini tidak terbatas pada baca, tulis, hitung, tetapi juga kemampuan literasi dan numerasi, keterampilan berkomunikasi, dan karakter yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila,” ujar I Nyoman membacakan sambutan.

Advertisement

Sebagai penutup rangkaian Upacara Peringatan 78 Tahun Kemerdekaan Indonesia, Rektor beserta jajaran pimpinan dan sejumlah mahasiswa melepaskan 10 ekor burung puter sebagai simbol kemerdekaan bangsa Indonesia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif