News
Sabtu, 22 Agustus 2020 - 00:46 WIB

Mengapa Bu Tejo Bisa Viral? Ini Kemungkinan Psikologisnya

Newswire  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA - Sosok Bu Tejo di film Tilik yang tengah viral sukses mencuri perhatian. Karakternya yang julid alias judes lidah dan suka bergosip membuat banyak orang terhibur, jengkel tapi sekaligus tergelitik.

Psikolog klinis dari Personal Growth, Veronica Adesla, menilai karakter Bu Tejo cukup dekat dengan kondisi sehari-hari masyarakat pada umumnya. Faktor inilah yang membuatnya jadi sangat populer.

Advertisement

"Viral karena relate dengan masyarakat sih karena kan in everyday life," kata Vero, demikian sapaan akrabnya, saat dihubungi Detikcom, Jumat (21/8/2020).

Dulu, Ibu-Ibu di Talun Karanganyar Doyan Bergosip, Kini Jadi Bos Keripik dan Stik Ubi

"Ngomongin orang, membangun asumsi dan penjelasan mengenai seseorang atau sesuatu hal hanya berdasarkan secuplik informasi yang tidak komplit," lanjutnya.

Advertisement

Masih menurut Vero, ada banyak nilai yang bisa diambil dari sosok Bu Tejo dan kejulidannya. Salah satunya mengajarkan bahwa secuil informasi yang viral di internet belum tentu bisa dipercaya, sehingga harus selalu cek fakta sebelum terbawa emosi saat menanggapinya.

"Pastikan untuk menegakkan asas praduga tidak bersalah, dan jangan membangun penjelasan sendiri dari informasi yang tidak lengkap, tidak benar, dan tidak dapat dipercaya. Pastikan sumber yang terpercaya dan informasi yang lengkap. Asumsi bukan berarti fakta," sara Vero.

Sempat Dikabarkan Hanyut di Sungai, Pemuda Magelang Ditemukan Selamat Tanpa Busana

Advertisement

Bu Tejo adalah tokoh fiktif dalam film pendek berjudul Tilik garapan Ravacana Films bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Film ini berkisah tentang serombongan ibu-ibu yang hendak tilik alias membesuk Bu Lurah yang sedang dirawat di rumah sakit.

Dalam perjalanan, Bu Tejo tampil dominan menyebar gosip yang kemudian memancing ibu-ibu lainnya untuk saling menanggapi. Ada yang langsung percaya, ada yang terus-terusan membantahnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif