SOLOPOS.COM - Fahira Idris menemui Asma Dewi di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu (13/9/2017). (Juli ER Manalu/JIBI/Bisnis)
Fahira Idris menemui Asma Dewi di Rutan Narkoba Polda Metro Jaya, namun mengaku tak mengenal perempuan itu.
Solopos.com, JAKARTA — Anggota DPD Fahira Idris mendatangi Rutan Narkoba Polda Metro Jaya untuk menjenguk Asma Dewi yang ditangkap polisi terkait dugaan ujaran kebencian dan kelompok Saracen.
Menurut Fahira, kedatanganya merupakan bentuk solidaritas sebagai sesama perempuan. Namun, Fahira mengaku tidak kenal dengan Asma Dewi yang diduga mentransfer uang Rp75 juta kepada seorang pengurus Saracen.
“Ini salah satu bentuk solidaritas saya sebagai perempuan, ingin mengunjungi warga yang terkena masalah, yang masalahnya ini belum tentu benar, masih belum bisa dibuktikan kebenarannya, karena masih proses,” kata Fahira, Rabu (13/9/2017).
Menurutnya, Asma Dewi merupakan perempuan tangguh. Meski mengaku tidak mengenal langsung, Fahira menyebut Asma Dewi selalu hadir dalam sejumlah aksi yang juga dihadirinya, seperti aksi 411 dan 212. Selain itu, Asma Dewi, katanya juga aktif hadir di sidang dugaan kasus dugaan pelanggaran UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang menjerat Buni Yani.
“Terus juga di sidang Buni Yani, suami saya juga kebetulan kuasa hukumnya, beliau hadir juga, men-support,” tambahnya.
Seperti diketahui, selain menjadi tersangka kasus ujaran kebencian, polisi juga menemukan jejak aliran dana sebesar Rp75 juta dari Asma yang ditransfer ke seorang anggota inti Saracen, kelompok penyebar hoax.
Namun, sumber atau kepemilikan serta tujuan pemindahtanganan dana tersebut masih belum diketahui. Polisi masih menunggu hasil penelusuran dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).