News
Kamis, 6 September 2018 - 15:20 WIB

Mendikbud Segera Kirim Guru-Guru SMK ke Jerman

Redaksi Solopos.com  /  Ayu Prawitasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JERMAN &mdash;</strong> Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy akan mengirim para guru sekolah menengah kejuruan (SMK) Indonesia ke Jerman. Mereka diminta mempelajari energi terbarukan, sistem teknologi informasi, mekatronika, dan manajemen pendidikan.</p><p>Rencana itu sejalan dengan kerja sama dengan Hessische Landesstelle f&uuml;r Technologiefortbildung, Jerman. Kesepakatan kerja sama terungkap setelah Muhadjir bertemu dengan direktur lembaga pelatihan untuk para instruktur tersebut, Wolfgang Siegel, Senin (2/9/2018) di Gra&szlig; Gerau, Jerman.</p><p>Mendikbud mengatakan Hessische Landesstelle dapat menjadi mitra <a href="http://news.solopos.com/read/20180504/496/914238/kemendikbud-rencanakan-pengangkatan-guru-honorer-tahun-ini">Kemendikbud</a> dalam menyiapkan guru dan instruktur untuk SMK. Saat ini guru-guru maupun kepala SMK dituntut lebih terampil dan adaptif dengan teknologi. &ldquo;Salah satu poin program revitalisasi SMK adalah memperkuat kemampuan manajerial kepala <a href="http://news.solopos.com/read/20150911/496/641405/pendidikan-vokasi-tak-penuhi-standar-smk-bakal-ditertibkan">SMK</a> dan keterampilan guru-gurunya secara pedagogis maupun subtansi materi pelajaran keterampilannya,&rdquo; kata Muhadjir seperti dilansir laman <em>Kemendikbud.go.id</em>, Selasa (4/9/2018).</p><p>Saat ini ada empat bidang <a href="http://madiun.solopos.com/read/20151102/516/657300/pendidikan-vokasi-blk-tak-diminati-jatim-kembangkan-smk-mini">SMK</a> yang menjadi prioritas pengembangan, yakni pariwisata, industri kreatif, ketahanan pangan, dan kemaritiman. Namun, Indonesia masih memerlukan para ahli yang mampu mengelola energi terbarukan dengan sumber daya yang melimpah.</p><p>&ldquo;Kami tertarik dengan pelatihan guru-guru untuk dapat mengajarkan kepada siswa merakit dan menginstal teknologi energi dengan baik,&rdquo; ungkap Mendikbud seusai melihat berbagai alat simulasi yang digunakan sebagai media pembelajaran di Hessische Landesstelle.</p><p>Wolfgang pernah menerima peserta pelatihan untuk energi terbarukan dari Indonesia. Pelatihan tersebut ditindaklanjuti dengan pelatihan lapangan di Medan, Sumatra Utara, beberapa tahun lalu. &ldquo;Kami melatih mereka selama dua bulan dengan berbagai materi, seperti photovoltaics, perencanaan, perakitan alat listrik tenaga matahari, serta tambahan pedagogis dan manajemen pendidikan,&rdquo; jelas dia.</p><p>Indonesia merupakan salah satu dari 100 negara mitra Hessische Landesstelle. Dibandingkan Vietnam yang gencar mengirim gurunya berlatih di Jerman, memang belum banyak guru Indonesia yang mengikuti pelatihan di sana. &ldquo;Ke depan semoga bisa segera mengirim guru-guru untuk berlatih di sini,&rdquo; harap Wolfgang.</p><p>Mendikbud berkomitmen segera merancang peta jalan untuk kerja sama dengan Hessische Landesstelle dalam rangka memperkuat kompetensi guru-guru dan kepala SMK. Pada tahun ini rancangan tersebut ditargetkan selesai sehingga tahun depan pengiriman guru ke Jerman terealisasi sesuai jadwal akademik.</p><p>&ldquo;Kita tertarik mengirim guru untuk mempelajari renewable energy, sistem teknologi informasi, mekatronika, dan manajemen pendidikan,&rdquo; kata Mendikbud tentang program yang ditawarkan Hessische Landesstelle.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif