News
Selasa, 21 Juni 2022 - 07:22 WIB

Menata dan Memberdayakan Malioboro Berbasis Memori Kolektif

Ichwan Prasetyo  /  Mariyana Ricky P.d.  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga berwisata di Jl. Malioboro, Yogyakarta, Selasa (24/5/2022). Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengizinkan pelepasan masker di kawasan Malioboro sejak pekan terakhir Mei 2022. (Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Solopos.com, SOLO — Penataan kawasan sumbu filosofis Jogja, khususnya Malioboro, terus dikerjakan. Paniradya Kaistimewan berupaya mengembalikan kondisi Malioboro menjadi seperti era dulu.

Setelah relokasi pedagang kaki lima (PKL) ke Teras Malioboro 1 dan 2, Pemerintah Kota Jogja dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarya, khususnya Paniradya Kaistimewan, segera menata kawasan Malioboro agar kembali seperti ”aslinya”.

Advertisement

Malioboro tak sekadar sebagai lokus kegiatan ekonomi. Malioboro menyimpan memori kolektif lintas zaman. ”Era dulu” dan ”aslinya” Malioboro adalah mengaktualiasikan semua memori kolektif itu menjadi pemaknaan atas Malioboro pada masa kini. Penjelasan lengkap bisa dibaca di Mengembalikan Malioboro sebagai Museum Memori Kolektif.

Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH) bermitra dengan Interpol, Organisasi Polisi Kriminalitas Internasional, mengungkap kemungkinan adanya biothreat atau bahaya yang terkait dengan niat melepaskan agen biologis – virus, bakteri, atau racun – yang berpotensi membahayakan populasi ternak, tanaman, atau manusia.

Petugas khusus di Unit Pencegahan Bioterorisme Interpol, Fanny Ewann, menyebut patogen hewan, terutama yang bisa menyebar ke manusia, dapat digunakan sebagai senjata untuk melakukan kejahatan atau bisa disebut agro-crime. Ulasan lengkap bisa dibaca di Patogen Hewan Berpotensi Jadi Senjata Biologi Pemusnah Massal.

Advertisement

Pada Sabtu (19/6/2022) sekitar pukul 01.31 WIB, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, diguncang gempa dangkal dengan kedalaman lima kilometer yang diduga akibat pergerakan sesar aktif Merapi-Merbabu dan Sesar Rawa Pening.

Pada Oktober-November 2021 lalu, kawasan itu juga diguncang gempa dangkal puluhan kali yang pusat atau episenternya berada di Gunung Telomoyo. Menurut BMKG, pusat gempa berada di darat, sekitar enam kilometer Timur Laut Temanggung. Uraian lengkap bisa dibaca di Mengenal Sesar Merapi-Merbabu, Rawa Pening, dan Gunung Telomoyo.

Situs Kali Woro di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah adalah situs klasik berupa candi peninggalan masa kerajaan Hindu-Buddha berada di jalur aliran muntahan lahar dingin Gunung Merapi. Lingkungan sekitar situs merupakan bentangan sungai lama sebagai akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi masa silam.

Advertisement

Pada Januari 1990, Suaka Peninggalan Sejarah dan Purbakala Jawa Tengah melakukan ekskavasi Situs Kali Woro. Selama 10 hari kegiatan ekskavasi berhasil membuka 18 kotak dan delapan kotak pada ekskavasi lanjutan dengan menghasilkan beberapa temuan penting. Ulasan lengkap bisa dibaca di Situs Kali Woro Klaten, Candi di Aliran Lahar Dingin Gunung Merapi.

Konten-konten premium di kanal Espos Plus menyajikan pembahasan dengan sudut pandang tajam, komprehensif, dan berdata lengkap. Konten premium menyajikan analisis mendalam atas suatu topik. Silakan mendaftar terlebih dulu untuk mengakses konten-konten premium tersebut.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif