News
Sabtu, 30 Januari 2010 - 18:37 WIB

Menag: Madrasah Negeri minim

Redaksi Solopos.com  /  Indah Septiyaning Wardani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Medan– Jumlah Madrasah Negeri di Indonesia masih sangat minim, jika dibandingkan dengan sekolah berbasis agama Islam itu yang dikelola  swasta.

Saat ini, kata Menteri Agama (Menag), Suryadharma Ali di Medan, Sabtu, sekitar 91,5 persen madrasah atau sekolah agama yang ada di Indonesia didirikan dan dikelola pihak swasta.

Advertisement

“Sedangkan yang berstatus negeri hanya sekitar 8,5 persen,” katanya tanpa menyebutkan jumlah madrasah negeri secara keseluruhan.

Menag mengatakan, minimnya sekolah berbasis agama atau madrasah negeri,karena konsentrasi pemerintah pada masa lalu lebih besar pada pembangunan sekolah umum.

Padahal sekolah berbasis agama itu telah ada sejak lama. “Bahkan sudah ada sebelum republik ini berdiri,” kata Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

Advertisement

Karena itu, kata dia, pemerintah harus memberikan apresiasi terhadap para ulama dan tokoh masyarakat yang telah mendirikan sekolah berbasis agama seperti pondok pesantren (Ponpes) dan Madrasah Aliyah (MA) tersebut.

Pihaknya mengakui adanya keluhan dari alumni madrasah seperti ponpes dan MA yang merasa “dinomorduakan” dibandingkan lulusan sekolah umum.

“Mereka merasa dianggap seperti `lebih bodoh’ dibandingkan alumni sekolah umum,” katanya.

Advertisement

Padahal, kata Menag, alumni madrasah memiliki beberapa keunggulan lain dari lulusan sekolah umum seperti kemampuan berbahasa Arab dan menerjemahkan buku-buku yang berbahasa Arab.

Untuk itu, pihaknya mengimbau agar pengelola madrasah  swasta itu melakukan penyetaraan standarisasi sehingga dapat disesuaikan dengan sekolah umum.

Pemerintah melalui Kementerian Agama akan memberikan dana pembinaan agar sekolah berbasis agama atau madrasah itu dapat meningkatkan mutu pendidikannya.

Untuk tahun 2010, Kementerian Agama telah menyiapkan dana pembinaan sebesar Rp21 triliun. “Jumlahnya cukup besar,” kata Menag.

ant/isw

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif