News
Kamis, 14 November 2019 - 17:00 WIB

Menag Fachrul Razi: Cari Tuhan di Medsos Rentan Terpapar Radikalisme

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mantan Wakil Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi tiba di Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (22/10/2019). (Antara-Puspa Perwitasari)

Solopos.com, SOLO – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi menilai Internet mengubah cara dan pandangan masyarakat soal beragama. Saat ini, dia melihat masyarakat lebih sering mencari Tuhan dengan cara berselancar di media sosial.

Masyarakat yang awalnya kerap berkonsultasi dengan pemuka agama kini memilih mencari informasi keagamaan lewat media sosial. Dengan fasilitas Internet tersebut, masyarakat cenderung menganggap otoritas pemuka agama sebagai pilihan alternatif.

Advertisement

“Dengan fasilitas Internet ini, masyarakat cenderung menganggap otoritas agama seperti kiai, ustaz, guru, guru agama yang tradisional hanya pilihan alternatif belaka dari kehidupan sehari-hari mereka. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang sangat taat kepada fatwa kepala otoritasnya,” ujarnya seperti dikutip dari Detik.com, Kamis (14/11/2019).

Pernyataan tersebut disampaikan Fachrul Razi berdasarkan data yang diterbitkan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 2019. Fachrul Razi menambahkan, sebagian masyarakat menjawa rasa ingin tahu soal agama lewat Internet yang memicu munculnya beragam penfsiran.

“Mereka berkonsultasi dengan berbagai sumber untuk memenuhi kehausan agamanya. Sering kali kita mendengarkan tafsir-tafsir agama mainstream dikalahkan oleh pilihan-pilihan personal bersumber dari yang bukan otoritas. Tapi mungkin demi memenuhi akal sehat mereka," ucap Fachrul Razi.

Advertisement

Kondisi tersebut memicu munculnya masyarakat yang intoleran dan rentan terpapar radikalisme. Bisa juga menimbulkan masyarakat super-toleran yang mengganggu sendi-sendi beragama.

“Akibatnya, pemikiran keagamaan sebagian besar kita, cenderung intoleran dan mudah terpapar ideologi radikal ekstrem. Atau sebaliknya jadi super-toleran yang mengganggu sendi-sendi beragama,” sambungnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif