News
Selasa, 10 Januari 2023 - 12:54 WIB

Megawati: Jokowi Kalau Enggak Ada PDI Perjuangan, Aduh Kasihan Dah

Rudi Hartono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri berpidato pada acara peringatan HUT ke-50 PDIP di Jakarta, Selasa (10/1/2023). (Tangkapan layar YouTube KompasTV)

Solopos.com, SOLO–Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyentil Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pidato HUT ke-50 PDIP di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).

Dia mempertegas dahulu Jokowi bisa menjadi Presiden berangkat dari PDIP. Hal itu disampaikan Megawati dengan terlebih dahulu mengapresiasi Jokowi yang mau turun ke bawah atau terjun ke tengah masyarakat.

Advertisement

Pantauan Solopos.com melalui siaran langsung oleh akun YouTube KompasTV, Selasa, Megawati berulang kali menyebut nama Jokowi dalam berbagai topik pidato, termasuk tentang tugasnya sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Suatu ketika Megawati mengaku PDIP menggalakkan program mengatasi stunting. Dia lalu meminta pemerintah memberinya bintang penghargaan. Kemudian dia menyebut Jokowi dahulu menjadi seperti sekarang berkat PDIP.

Advertisement

Suatu ketika Megawati mengaku PDIP menggalakkan program mengatasi stunting. Dia lalu meminta pemerintah memberinya bintang penghargaan. Kemudian dia menyebut Jokowi dahulu menjadi seperti sekarang berkat PDIP.

“PDI Perjuangan menggelakkan program stunting lo Pak. Mbok saya dikasih bintang to yo. Pak Jokowi itu ngono lo, mentang-mentang. Padahal, Pak Jokowi kalau enggak ada PDI Perjuangan aduh kasihan dah,” ucap Megawati disambut tepuk tangan meriah para kader yang hadir.

Dia melanjutkan Jokowi secara legal formal dahulu maju Pilpres melalui PDIP. Megawati menyebut Jokowi dahulu mengikutinya terus agar mengetahui aturan main di PDIP.

Advertisement

Megawati juga menyoroti masalah pendidikan. Dia juga menyebut nama Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim.

Megawati pun menyinggung Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Solo F.X. Hadi Rudyatmo.

“La ini ni, ini si gerombolan. DPC Solo, Rudy, ana pora [ada tidak]? Endi wonge [di mana orangnya? Ada? Itu Pak Rudy itu sampai hari ini, itu urusannya itu maunya berantem melulu. Dulu tapi memang beneran preman lo. Saya bilang, jangan kamu merasa kecil hati. Orang itu cari penghidupan. Sini masuko [masuk lah],” ucap Megawati.

Advertisement

Pada awal pidato, Megawati menceritakan kisahnya saat kali pertama terjun ke partai yang saat itu masih bernama Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Waktu itu dia meminta izin kepada ayahnya, Ir. Soekarno.

Megawati menceritakan ketika itu Ir. Soekarno membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI).

Pada pidato itu, Megawati menginstruksikan seluruh kader terjun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi dan melihat kondisi masyarakat secara nyata. Menurut dia, satu-satunya cara bisa dekat dengan masyarakat adalah terjun ke lapangan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif