News
Minggu, 1 Desember 2013 - 02:13 WIB

MEDICAL TOURISM MALAYSIA : Dokter Lokal Tak Dipercaya, Ratusan Ribu Warga Sumatra Berobat ke Negeri Upin-Ipin

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Medical Tourism Malaysia, salah satu rumah sakit di Malaysia (oprah.com)

Solopos.com, MEDAN – Ratusan ribu warga Sumatra Utara tercatat berobat ke Malaysia setiap tahun diduga akibat kualitas dokter di dalam negeri jauh tertinggal dibandingkan dengan di Malaysia.

Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho mengharapkan dokter maupun rumah sakit di Sumut terus meningkatkan kemampuan dan layanan agar jumlah pasien yang berobat ke luar negeri tidak terus bertambah.

Advertisement

Hal tersebut dikatakan Gatot saat membuka Workshop on Highly Advanced Medical Technology of Korea, di Hotel JW Marriott Medan.

Workshop kerjasama Korea Health Industry Deevelopment Institute(KHIDI), Dinas Kesehatan Sumut dan Kementerian Kesehatan diikuti 300 dokter Indonesia dan 30 dokter asal Korea.

Advertisement

Workshop kerjasama Korea Health Industry Deevelopment Institute(KHIDI), Dinas Kesehatan Sumut dan Kementerian Kesehatan diikuti 300 dokter Indonesia dan 30 dokter asal Korea.

Dalam kesempatan itu, Gatot mengharapkan kalangan medis dapat meningkatkan pelayanan untuk kembali merebut kepercayaan masyarakat.

“Berdasarkan data dari Pemerintah Malaysia, jumlah warga Sumut yang berobat ke Pulau Pinang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Saya berharap ini menjadi motivasi bagi para dokter dan paramedis maupun pemilik rumah sakit untuk meningkatkan kemampuan dan layanan,” ujar Gatot, Sabtu (30/11/2013).

Advertisement

Gatot mengungkapkan besarnya modal yang mengalir keluar negeri setidaknya dapat memotivasi industri kesehatan di Sumut untuk melakukan perubahan. Terlebih lagi, pada 2015 akan berlaku perdagangan bebas Asean yang menuntut peningkatan daya saing.

Selanjutnya, Gatot berharap workshop yang dilaksanakan dapat menjadi media efektif bagi proses bertukar imu dan pengalaman bagi kalangan medis Sumut dan Korea.

“Forum hari ini, media tukar informasi yang efektif dan dapat meningkatkan persahabatan dan hubungan yang berorientasi masa depan diantara Sumut-Korea,” kata dia.

Advertisement

Direktur Umum Korea Health Industry Development Institution Kim Sang Ryang mengatakan forum itu penting bagi Indonesia-Korea untuk saling berbagi pengetahuan dan wawasan mengenai teknologi medis mutakhir, sistem rumah sakit terpadu dan membangun jejaring.

KHIDI merupakan organisasi publik yang terdiri dari sejumlah tenaga ahli untuk mempromosikan dan mengembangkan industri kesehatan di Korea

Selain menggelar workshop, KHIDI juga melakukan kegiatan amal korea dan indonesia yang melibatkan 38 dokter spesialis dalam pengobatan gratis bagi warga masyarakat yang berlangsung di Pangkalan Lantamal Belawan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif