SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya)
Solopos.com, SAMARINDA — Bank Indonesia (BI) berambisi menjadi bank sentral terbaik di kawasan Asia Tenggara dalam 10 tahun ke depan.
Deputi Gubernur Senior BI, Mirza Adityaswara, mengatakan salah satu wujud langkah nyata dari realisasi tersebut, yakni memperkuat perannya di daerah dengan menyelaraskan organisasi dengan pembagian wilayah.
“Kami sudah berperan di daerah. Tapi, kami ingin lebih berperan lagi, agar bisa ikut berpartisipasi membangun daerah,” katanya dalam acara pelantikan Kepala BI Perwakilan Kaltim, Mawardi B. H. Ritonga, menggantikan Ameriza M. Moesa, Jumat (5/12/2014).
BI menyadari akan berhadapan dengan bank sentral negara tetangga yang sudah maju seperti Malaysia, Thailand, dan Singapura untuk bisa menjadi yang terbaik di ASEAN.
Mirza mengatakan banyak tantangan yang harus dihadapi Indonesia seperti penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Padahal, sebelum penerapan itu berjalan produk luar negeri dari Thailand dan Malaysia berupa buah-buahan dan manufaktur sudah banyak masuk ke Indonesia.
“Namun, produk dan jasa Indonesia apa yang masuk ke negara tetangga dengan kompetitif dan menguasai pasar. Inilah jadi tantangan pemerintah, Bank Indonesia dan seluruh bangsa Indonesia,” katanya.
Untuk memperkuat peran di daerah, BI kini juga menyelaraskan organisasi dengan mendirikan sendiri BI regional untuk pulau Kalimantan, Sumatra, Jawa dan Sulampua (Sulawesi, Maluku dan Papua). Pulau Kalimantan didirikan regional tersendiri karena memiliki potensi besar yang perlu didorong kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.