News
Senin, 13 Juli 2020 - 09:35 WIB

Mbah Lindu Penjual Gudeg Legendaris Jogja Meninggal di Usia 100 Tahun

Newswire  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mbah Lindu berjualan gudeg semasa hidup. (detikcom)

Solopos.com, JOGJA -- Penjual gudeg legendaris di Jogja Mbah Lindu atau yang bernama asli Biyem Setyo Utama meninggal dunia, Minggu (12/7/2020).

Dilansir detikcom, kabar meninggalnya Mbah Lindu dibenarkan oleh pihak keluarga almarhumah, Mudiati, 62. Mujiati adalah salah satu keponakan Mbah Lindu.

Advertisement

"Iya, Mbah Lindu meninggal pukul 17.52 WIB. Penyebabnya karena memang sudah tua. Usianya sudah 100 tahun lebih," kata Mudiati saat ditemui wartawan di rumah duka, Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, DIY, Minggu.

Hari Ini Dalam Sejarah: 13 Juli 587, Yerusalem Direbut dari Yehuda

Advertisement

Hari Ini Dalam Sejarah: 13 Juli 587, Yerusalem Direbut dari Yehuda

Jenazah Mbah Lindu akan dimakamkan Senin (13/7/2020) sekitar pukul 11.00 WIB.

"Dikebumikan besok pukul 11 siang di makam Klebengan," ungkapnya.

Advertisement

Menyebut racikan gudeg legendaris tak bisa meninggalkan Mbah Lindu di Yogyakarta. Sejak zaman penjajahan Jepang atau sekitar tahun 1942, wanita bernama asli Setya Utomo ini sudah berjualan gudeg.

Berjalan Kaki

Dulu ia menjajakan gudegnya dengan berjalan kaki dari Klebengan, Sleman hingga ke kawasan Kaliurang. Bahkan Mbah Lindu sempat mengalami transaksi menggunakan mata uang benggol dan sen.

Menurut anak terakhir Mbah Lindu, Ratiyah, 54, anak terakhir Mbah Lindu mengatakan sebelum meninggal ibunya punya permintaan.

Advertisement

Tambah 18 Kasus Positif Covid-19 Dalam Sehari, Solo Kembali Ke Zona Merah?

Ratiyah membeberkan Mbah Lindu ingin anak dan cucunya yang memikul keranda dan mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir.

"Ya dulu sempat cerita, kalau meninggal inginnya dipikul oleh anak cucu," kata Ratiyah saat ditemui di rumah duka, Klebengan, Caturtunggal, Depok, Sleman, Minggu.

Advertisement

Dia menambahkan harapan Mbah Lindu sederhana yakni agar keluarganya biasa hidup rukun.

"Enggak ada pesan apa-apa. Ya cuma pangestoni [mendoakan] semua anak cucu yang guyup rukun," katanya mengulangi pesan Mbah Lindu.

Anggota DPRD Jateng & Ketua LDII Solo Syamsul Bahri Meninggal karena Covid-19

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif