News
Kamis, 4 Oktober 2012 - 22:45 WIB

MAYAT DI KAFE UNO: Mardono Berharap Pembunuh Mega Dihukum Berat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kafe D'Uno

Kafe D’Uno

SOLO—Mardono, ayah Mardhani Omega (Mega) berharap pembunuh anaknya bisa tertangkap dan diganjar hukuman seadil-adilnya.

Advertisement

Sementara itu, polisi telah mengendus keberadaan Agus—orang terakhir yang bersama Mega–setelah melaksanakan serangkaian penyelidikan.

Dugaan menguat setelah polisi menemukan Honda Beat berpelat nomor AD 6695 ES milik korban di tepi sungai di Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. Lokasi itu cukup dekat dengan tempat tinggal Agus yang berada di Blimbingan RT 003/RW 006, Wonoharjo, Polokarto, Sukoharjo.

Advertisement

Dugaan menguat setelah polisi menemukan Honda Beat berpelat nomor AD 6695 ES milik korban di tepi sungai di Wirun, Mojolaban, Sukoharjo. Lokasi itu cukup dekat dengan tempat tinggal Agus yang berada di Blimbingan RT 003/RW 006, Wonoharjo, Polokarto, Sukoharjo.

Sementara itu, Mardono, bapak Mardhani, saat ditemui JIBI/SOLOPOS, Kamis (4/10/2012) di rumahnya, mengaku telah dimintai keterangan polisi sejak polisi menemukan mayat anaknya. Ia berharap pembunuh anaknya lekas tertangkap dan diganjar hukuman seadil-adilnya.

“Saya belum pernah melihat sosok Agus. Saya yakin dia orang yang membunuh anak saya. Selama ini saya turut menyelidiki hilangnya Mega. Dari keterangan-keterangan yang saya peroleh semua mengarah kepada Agus itu,” terang Mardono.

Advertisement

Kuat dugaan orang yang dikejar merupakan pelaku utama pembunuhan terhadap perempuan asal Jl Kalilarangan, Jayengan RT 001/RW 008, Serengan, Solo itu.

Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Edi Suranta Sitepu, ketika dimintai konfirmasi Solopos.com melalui pesan singkat, mengungkapkan polisi telah membentuk lebih dai satu tim khusus untuk mengejar orang tersebut.

Namun, dari berbagai informasi yang diperoleh Solopos.com dari sumber polisi, pengajaran dilakukan terhadap Agus. Agus merupakan rekan kerja Mardhani di Kafe D’uno Jl Honggowongso, Panularan, Laweyan, Solo yang bekerja sebagai operator karaoke.

Advertisement

Agus diketahui kali terakhir bersama perempuan yang akrab disapa Mega atau Vera itu di Kafe, Selasa (11/9) malam.

Keduanya menginap di tempat karaoke itu. Keesokan harinya mereka tak pernah terlihat lagi. Keluarga kehilangan kontak dengan korban sejak saat itu.

Keluarga sempat melaporkan atas hilangnya korban ke Polsek Serengan. Hingga akhirnya korban ditemukan membusuk di lantai IV dekat tower Kafe D’uno. Mayatnya ketika ditemukan tertutup seng.

Advertisement

Seperti yang diberitakan Solopos.com dari hasil autopsi di Forensik RSUD dr Moewardi diketahui leher Mardhani terdapat bekas jeratan. Tanda tersebut diduga kuat bekas cekikan. Polisi menduga korban dibunuh terkait aktivitas seksual. Pasalnya, korban ketika ditemukan dalam kondisi telanjang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif