SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Istimewa/boingboing.net)
Solopos.com, SRAGEN — Ginem, 50, warga Lemah Bedah, Kacangan, Sumberlawang, Sragen, tergolek lemas di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Gemolong, Minggu (11/5/2014) siang. Wajahnya terlihat melepuh sementara kedua tangan dan kakinya tampak dibalut perban.
Wanita yang sehari-hari dikenal sebagai bakul di Pasar Sumberlawang itu tak menyangka dirinya bakal dibakar oleh mantan suaminya, Joko Winarno, 50, yang juga tinggal di Dusun Lemah Bedah. Aksi pembakaran tersebut dilakukan Minggu sekitar pukul 06.00 WIB di los tempat Ginem berjualan.
Seusai membakar mantan istri, Joko lantas meminum obat serangga yang menyebabkan dia kejang-kejang dan langsung dilarikan ke RSUD Gemolong. “Hampir seluruh tubuh terbakar kecuali perut,” tutur anak korban, Nunung Mariyati, 27, saat ditemui Espos di IGD RSUD Gemolong, Minggu.
Nunung pun tak mengetahui secara persis kejadian tersebut. Namun dia mengungkapkan beberapa hari sebelum kejadian Ginem pernah diancam bakal dibunuh oleh mantan suaminya tersebut. Alasan ancaman tersebut lantaran Ginem berniat menikah lagi. “Dia langsung ketemu dengan ibu saya dan mengancam akan dibunuh jika menikah lagi,” katanya.
Nunung mengungkapkan ibunya dan Joko sudah resmi bercerai sejak 2007. Nunung pun selama ini tak pernah berbincang dengan mantan bapak tirinya tersebut. Disampaikannya, sebelum bercerai, ibunya merupakan istri kedua dari Joko.
Sementara itu, adik Ginem, Purwanti, 35, juga menduga aksi Joko itu lantaran mengetahui Ginem hendak menikah lagi. Menurutnya, Ginem berencana menikah pada Sabtu (25/5/2014) mendatang. “Rencananya mau menikah lagi pada tanggal 25 Mei nanti. Hanya acara ijab saja,” katanya.
Atas perbuatan mantan bapak tirinya tersebut, Nunung dan keluarga Ginem berharap Joko dihukum seberat-beratnya. “Dihukum seberat-beratnya. Tidak ada kata damai sama sekali,” ujar dia.