News
Sabtu, 8 Februari 2014 - 22:15 WIB

MATA NAJWA METRO TV : Inilah di Balik Hubungan Terakhir Habibie dan Pak Harto

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - BJ Habibie (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA — Presiden ketiga RI ketiga, Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie, angkat bicara soal “putusnya” komunikasi antara dirinya dengan presiden kedua RI, Soeharto. Menurut Habibie, dia selalu berupaya menemui Pak Harto, namun selalu ditolak pendahulunya itu.

Hal itu diungkapkan Habibie dalam program Mata Najwa yang ditayangkan Metro TV, Sabtu (8/2/2014) malam. Sang host, Najwa Shihab, menanyakan hubungan Habibie dan Soeharto yang disebut tidak baik. Namun mantan Menristek tersebut mengaku sudah pernah sekali berbicara dengan Pak Harto melalui sambungan telepon beberapa waktu setelah Pak Harto lengser.

Advertisement

“Tepatnya pada 9 Juni [1998], saya minta Menhan/Pangab saat itu, Pak Wiranto, untuk menghubungkan dengan Pak Harto. Saya lapor, butuh masukan karena Pak Harto lengser saya mau tahu data yang harus diserahterimakan,” kata Habibie.

Namun menurut Habibie, tak ada petunjuk atau apapun yang dia dapatkan saat itu. Soeharto hanya memintanya menyelesaikan semua masalah yang membelit Indonesia di masa krisis.

“Kamu selesaikan masalah-masalah yang kamu hadapi, selesaikan semua,” kata Habibie menirukan ucapan Soeharto. “Saya katakana, ‘Pak Harto, yang benar saja, saya juga manusia, saya ingin bertemu,’. Dia bilang, ‘saya tahu kamu anak soleh, salat lima kali sehari. Tapi kamu harus tahu tiap kali saya salat, Habibie, saya doa untuk kamu semoga selamat dan sukses’.”

Advertisement

Habibie melanjutkan. “Terima kasih, telepon ditutup. Saya nangis.”

Saat Soeharto sedang sakit keras menjelang wafat, Habibie mengaku sempat ingin bertemu untuk kali terakhir. “Saat dia sakit, saya datang ke rumah sakit, kebetulan ada Pak Quraisy [Shihab] dan Pak Muladi. Pak harto tidak dalam keadaan sadar, saya tidak diperkenankan masuk,” tuturnya.

“Karena keluarga [yang tidak membolehkan ketemu]?” tanya Najwa. Habibie pun menjawab, “Karena dia [Pak Harto] tidak bisa bicara.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif