SOLOPOS.COM - Masjid Raya Nurul Awal Wakal (Antara/Winda Herman)
Solopos.com, AMBON– Masyarakat di Negeri Wakal, Jazirah Leihitu, Maluku Tengah, mulai menjalani puasa Ramadan 1443 Hijriah/2022. Mereka mengawali Ramadan dengan menggelar Salat Tarawih pada Rabu (30/3/2022) malam.
“Iya benar, pengurus masjid sudah umumkan ke warga seusai salat Jumat pekan kemarin kalau kita mulai tarawih perdana di Rabu malam Kamis,” kata Imam Masjid Raya Nurul Awal Wakal, Kasim Tahapary, di Ambon, Rabu, seperti dilansir dari Antara.
Hal ini telah menjadi adat sebagian negeri di Maluku yang punya tradisi turun-temurun melaksanakan puasa bulan suci Ramadan lebih awal.
Baca Juga: Awal Puasa Ramadan 2022 Berpotensi Beda, Begini Prediksi Ma’ruf Amin
Baca Juga: Awal Puasa Ramadan 2022 Berpotensi Beda, Begini Prediksi Ma’ruf Amin
Menurutnya, penentuan 1 Ramadan di Negeri Wakal bukan hanya asal. Tapi, para tokoh agama telah menghitung jauh-jauh hari sebelumnya.
“Kalau yang saya tahu, di negeri ini punya kalender perhitungan huruf hijaiyah yang sudah ada sejak dahulu. Para tokoh agama merujuk pada kalender ini dalam penentuan 1 Ramadan,” jelasnya.
Baca Juga: Awal Bulan Puasa Ramadan 2022 bakal Berbeda, Ini Alasannya
Perhitungan dimulai pada awal tahun baru Islam atau 1 Muharram 1443 Hijriah. Dari perhitungan itu, tokoh agama sudah bisa menentukan kapan 1 Ramadan itu dilakukan.
“Sebentar malam warga Wakal sudah melakukan salat tarawih maupun sahur. Dan Kamis besok itu kita sudah berpuasa,” tutur Ilsal
Dia mengaku berpuasa lebih awal dari warga negeri/desa lainnya di Maluku bukan hal baru bagi masyarakat negeri Wakal. Ini telah menjadi tradisi turun-temurun sejak zaman baheula.
Baca Juga: Awal Bulan Puasa Ramadan 2022 akan Diumumkan Pemerintah pada 1 April
Sementara itu, sampai saat ini pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan kapan permulaan puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah. Kemenag akan menentukannya pada 1 April 2022 malam melalui sidang isbat. Sementara Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan 2 April 2022 sebagai awal Ramadan 1443 Hijriah.
Umat Islam pada umumnya menggunakan kalender hijriah dengan peredaran bulan sebagai acuan dalam menentukan bulan baru. Kalender Islam dihitung berdasarkan pada pergerakan posisi revolusi bulan mengelilingi bumi yang terkait dengan posisi matahari atau secara umum dikenal dengan pergerakan sinodis bulan dengan batas penampakan awal hilal sebagai permulaan hari dalam hitungan bulan.