News
Rabu, 22 Juli 2015 - 16:50 WIB

MASJID DI PAPUA DIBAKAR : Presiden Jokowi Sumbang Rp1 Miliar untuk Tolikara

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (JIBI/Solopos/Reza Fitriyanto)

Masjid di Papua dibakar mengundang keprihatinan banyak pihak termasuk Presiden Jokowi.

Solopos.com, JAKARTA—Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyumbang Rp1 miliar untuk memulihkan fasilitas umum yang terbakar dalam insiden pembakaran di Kabupaten Tolikara, Papua.

Advertisement

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Panglima TNI, mengatakan Presdien Jokowi telah menyumbang Rp1 miliar untuk membangun kembali kios dan tempat beribadah yang terbakar pada 17 Juli 2015. Hal itu dilakukan agar perekonomian masyarakat Tolikara dapat kembali bergeliat.

“Sekarang sudah mulai dibangun Musala yang terbakar, dan kios yang terbakar juga akan dibangun seperti semula,” katanya di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Gatot menuturkan pihaknya akan menambah 15 kios baru dalam pembangunan kembali 70 kios yang terbakar di Tolikara, sehingga totalnya menjadi 85 kios yang akan dibangun. 15 Kios tambahan tersebut nantinya akan diberikan kepada putra daerah, agar dapat berusaha dan menggerakan perekonomian wilayahnya.

Advertisement

Menurutnya pembangunan kembali Musala yang terbakar akan dilakukan di lahan milik Komando Rayon Militer atau Koramil Tolikara. Targetnya, dalam sebulan ke depan pembangunan Musala dan kios tersebut dapat selesai dan mulai ditempati.

Teten Masduki, Tim Komunikasi Presiden, Presiden Jokowi meminta Kepolisian melakukan penegakan hukum terhadap seluruh pelaku dalam insiden di Tolikara. Presiden juga memerintahkan seluruh jajarannya untuk membangun kembali seluruh fasilitas yang rusak dalam insiden tersebut.

“Presiden juga akan melakukan dialog dengan tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat Papua untuk sama-sama meredam, serta menenangkan situasi di sana,” ujarnya.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti juga menyampaikan pihaknya telah memeriksa sekitar 31 saksi untuk mengusut kasus tersebut. Diharapkan hari ini Polda Papua sudah dapat menetapkan tersangka yang dianggap menjadi aktor dalam kerusuhan tersebut.

Dia menyebut apa yang dilakukan polisi dalam pengamanan di Tolikara sudah sesuai dengan standar operasi dan prosedur Kepolisian dalam mengamankan massa. Akan tetapi, pihaknya tetap akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui kejadian sebenarnya.

“Laporan sementara dari lokasi setelah saya tanya-tanya, semua sudah sesuai prosedur,” ucapnya.

Hingga kini Polri dan TNI masih mengamankan lokasi kejadian, untuk mencegah terulangnya aksi serupa. Pengamanan tersebut juga dilakukan, karena masih ada pengungsi di sekitar Koramil Tolikara.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif