News
Senin, 20 Juli 2015 - 15:15 WIB

MASJID DI PAPUA DIBAKAR : Bantah Anggotanya Lalai, Kapolri Imbau Semua Pihak Tak Saling Menyalahkan

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Calon Kapolri Komjen Pol. Badrodin Haiti mengikuti Sidang Paripurna DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (16/4/2015). DPR menyetujui Badrodin Haiti dilantik sebagai Kapolri. (JIBI/Solopos/Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Masjid di Papua dibakar pada Jumat (17/7/2015) lalu menjadi berita hangat pekan ini.

Solopos.com, JAKARTA – Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti membantah anggotanya lalai dalam menjalankan tugas, sehingga memicu kerusuhan di Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua.

Advertisement

Kapolri juga menyayangkan sikap pimpinan Gereja Injili di Indonesia yang menyalahkan polisi atas insiden kekerasan itu.

“Sangat tidak bijak kalau Presiden GIDI malah menyalahkan Polri,” kata  Badrodin saat dihubungi, Senin (20/7/2015).

Menurut Badrodin, seharusnya Presiden GIDI mencegah jamaahnya untuk tidak membubarkan jamaah Salat Id di halaman Koramil setempat, pada Jumat (17/7/2015) lalu.

Advertisement

Sebelumnya, Presiden GIDI, Pdt.  Dorman Wandikmbo, menyebut aparat keamanan TNI/Polri lamban menyosialisasikan surat edaran dari GIDI terhadap umat Muslim di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, untuk tidak menggunakan pengeras suara saat melaksanakan ibadah Salat Id.

Dorman mengungkapkan edaran itu diterbitkan karena jarak antar pengeras suara berdekatan dengan tempat penyelenggaraan seminar nasional/internasional GIDI hanya berjarak sekitar 250 meter.

Peristiwa di Karubaga terjadi pada pukul 07.00 WIT, Jumat (17/7/2015), saat umat Islam di sana tengah melaksanakan Salat Ied di halaman Koramil 1702 / JWY.

Advertisement

Sekelompok orang tidak dikenal membakar kios dan musala yang berada dekat dengan tempat penyelenggaraan Seminar dan Kebaktian Kebangunan Rohani Injili Pemuda.

Versi lain menyebutkan peristiwa bermula ketika beberapa jemaat GIDI mendatangi lokasi untuk berdialog, namun tiba-tiba ada letusan senjata api yang memicu amuk warga. Akibatnya, satu orang meninggal dunia sementara 11 lainnya luka-luka.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif