News
Rabu, 22 Juli 2015 - 10:55 WIB

MASJID DI PAPUA DIBAKAR : 31 Saksi Diperiksa, Termasuk Polisi dan Warga Sipil

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Masjid di Tolikara, Papua, yang dibakar saat penyelenggaraan salat Idulfitri, Jumat (17/7/2015) pagi. (Istimewa/Metrotv)

Masjid di Papua dibakar direspons secara berbeda oleh masyarajat.

Solopos.com, JAKARTA – Sebanyak 31 saksi telah diperiksa oleh aparat Kepolisian Daerah Papua terkait insiden kekerasan yang terjadi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua, Jumat (17/7/2015) lalu.

Advertisement

“Tolikara sudah diperiksa saksi cukup banyak, 31 orang, tetapi masih kita akan periksa hari ini sekitar lima orang lagi,” kata Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti di Gedung Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Rabu (22/7/2015).

Badrodin mengatakan para saksi yang diperiksa berasal dari warga sipil, polisi, dan panitia Kebaktian Kebangunan Rohani jemaat Gereja Injili di Indonesia Tolikara.

“Banyak, dari Polri dari masyarakat, dari jemaah dan dari panitia,” kata dia.

Advertisement

Sementara itu mengenai keterlibatan misionaris, Badrodin menegaskan pihaknya belum menemukan indikasi mengarah ke sana. Namun, polisi akan terus mendalami latar belakang meletusnya kerusuhan yang terjadi pada pelaksanaan Salat Id itu.

“Termasuk juga berbagai informasi yang berkembang di masyarakat, termasuk informasi yang kita dapatkan dari beberapa sumber informasi yang ada di sana. Tentu kita lakukan analisis dan penyelidikan,” kata dia.

Terpisah, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. Tito Karnavian menegaskan kerusuhan yang terjadi di Distrik Karubaga, Kabupaten Tolikara bukanlah karena motif agama.

Advertisement

Mantan Kapolda Papua tidak sepakat bila kericuhan di sana dikatikan dengan isu keagamaan, menurut dia warga Papua justru sangat moderat dan toleran dalam persoalan keagamaan.

“Belum ada konflik agama di sana tidak ada,” katanya, Selasa (21/7/2015).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif