Solopos.com, BANDUNG — Kapolresta Bandung Kusworo Wibowo menyebut untuk sementara ada tiga korban jiwa dalam kecelakaan kereta api atau disebut peristiwa luar biasa hebat (PLH) antara KA Turangga dengan KA Komuter Bandung Raya di petak jalan rel antara Stasiun Haurpugur-Cicalengka KM 181, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2024) sekitar pukul 06.00 WIB.
Hal itu disampaikan Kapolresta dipantau Solopos.com dari tayangan Breaking News KompasTV. “Sementara ada tiga korban jiwa, yakni masinis, asisten masinis, dan pegawai KA,” kata dia, namun tidak menjelaskan dari KA mana.
Dalam video yang beredar di Reels Facebook Info Rancaekek, tidak diketahui penyebab atau asal muasal kecelakaan tersebut, namun diduga terjadi benturan yang sangat kuat antara kedua kereta.
“Kejadian ini menyebabkan keterlambatan pada jadwal keberangkatan kereta api,” tulis caption pada video tersebut.
Kondisi lokomotif KA Komuter Bandung Raya berwarna kuning kombinasi hijau tampak ringsek parah. Sementara lokomotif KA Turangga tampak menumpuk di atas lokomotif KA Komuter Bandung Raya.
Kecelakaan terjadi di rel yang melintas di persawahan, sehingga jauh dari permukiman.
Melansir Wikipedia, KA Turangga merupakan layanan kereta api penumpang kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi Bandung–Surabaya Gubeng di lintas selatan Pulau Jawa.
Kereta api yang menempuh jarak sejauh 696 km dalam waktu sekitar 10 jam 14 menit ini memiliki waktu keberangkatan dari stasiun awal pada malam hari dan tiba di stasiun akhir pada keesokan paginya serta kereta ini berlawanan dengan kereta api Argo Wilis.
Sementara Komuter Lokal Bandung Raya adalah layanan kereta api yang dioperasikan oleh KAI Commuter yang melayani rute Cicalengka—Purwakarta Kiaracondong-Cicalengka dan Padalarang—Cicalengka atau sebaliknya.