News
Rabu, 28 Maret 2018 - 06:35 WIB

Masih untuk Pendidikan, Ini Peruntukan Gedung SMPN 5 Solo setelah KBM Pindah ke Mojosongo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - SMPN 5 Solo di Jl. Diponegoro Solo, Jumat (23/2/2018). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Pemkot Solo akan menjadikan gedung SMPN 5 di Ngarsopuro setelah KBM pindah ke Mojosongo.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan tetap memindahkan kegiatan belajar mengajar (KBM) SMPN 5 Solo dari kawasan Ngarsopuro ke gedung baru di Mojosongo, Jebres.

Advertisement

Selanjutnya gedung bersejarah itu akan dimanfaatkan sebagai Museum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Pemindahan KBM itu juga untuk merealisasikan zonasi sekolah di Kota Solo mulai tahun ajaran baru 2018/2019.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyatakan dengan tegas pemindahan siswa SMPN 5 Solo bukan karena gedung itu mau diserahkan ke Pura Mangkunegaran. Alasannya utamanya adalah program zonasi sekolah. “Itu di satu kompleks jangan ada tiga sekolah lah. Saat ini kan ada SMPN 5, SMPN 3, dan SMPN 10,” ujarnya kepada wartawan di balai kota, Selasa (27/3/2018).

Menurutnya, dengan kebijakan zonasi, masyarakat akan mendapat banyak keuntungan. Zonasi direncanakan menggunakan model radius yaitu jarak 2 km dari sekolah. “Kalau sepeda motornya lebih sedikit [yang mengantarkan siswa], polusi udara akan menurun drastis. Penggunaan BBM akan menurun dan kesehatan meningkat, kemacetan di jalan raya tak akan seperti saat ini,” tutur wali kota yang akrab disapa Rudy tersebut.

Advertisement

Baca juga:

Ia menegaskan aset tersebut tak akan dijual atau diruslah dengan yang lain. Bangunan itu tetap akan digunakan untuk kepentingan pemerintah. “Alumni SMPN 5 jangan berkecil hati. Rudy tidak akan meruslah atau menjual aset. Kami justru beli aset,” kata Rudy.

Peruntukan selanjutnya bangunan bersejarah itu bisa dimanfaatkan untuk Museum PGRI. Museum itu perlu untuk menghargai guru. “Kalau yang SMPN 10 tetap di sana. Yang SMPN 3 akan dipindah. Tapi nanti setelah memindah siswa SMPN 5 yang akan dipindah secara berkala. Sekolah di Mojosongo lebih baik dan lebih sehat,” terangnya.

Advertisement

Ia menyatakan PGRI lahir sejak 1946 atau setelah Indonesia merdeka. Museum itu bakal menjadi bentuk penghargaan pada guru. “Itu ada cagar budaya, justru tak akan kami utak-atik,” kata dia.

Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPRD Solo, Paulus Haryoto, mengatakan sudah ada warga yang mengadukan keresahan mereka perihal pemindahan SMPN 5 Solo. Namun, ia meyakini pemindahan akan dilakukan secara berkala.

“Yang ditempatkan di bangunan baru di Mojosongo adalah siswa kelas VII. Yang kelas VIII tetap di lokasi sekarang sampai lulus,” kata dia kepada Solopos.com.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif