Mark Zuckerberg akan menjadi saksi di Kongres AS terkait bocornya data pengguna.
Solopos.com, SOLO – Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook Inc mendapat tekanan dari anggota parlemen Amerika Serikat (AS) untuk dia menjelaskan bagaimana 50 juta data pengguna berakhir di tangan konsultasi politik.
Zuckerberg akhirnya menyetujuinya dan berencana memberi kesaksian di hadapan Kongres Amerika Serikat.
Anggota parlemen di AS dan Eropa menuntut untuk tahu lebih banyak tentang praktik perlindungan data di perusahaan itu setelah “whistleblower” (peniup peluit) mengatakan konsultan Cambridge Analytica secara tidak sah mengakses data untuk menarget pemilih Amerika Serikat dan Inggris dalam pemilihan umum. Baca juga: Facebook Bantah Simpan Data Panggilan dan SMS Pelanggan
Facebook mengatakan perusahaan itu telah menerima undangan untuk bersaksi di hadapan Kongres dan bahwa mereka sedang berdialog dengan para legislator.
Sebagaimana dilansir Antara, Rabu (28/3/2018), saham Facebook ditutup turun 4,9 persen pada Selasa dan telah jatuh hampir 18 persen sejak 16 Maret, saat Facebook kali pertama mengakui data pengguna telah disalurkan dengan tidak semestinya pada Cambridge Analytica, yang disewa oleh Donald Trump pada kampanye presiden 2016. Baca juga: Data Pengguna Facebook Bocor, Mark Zuckerberg Tulis Permintaan Maaf
Sektor teknologi turun 5,2 persen pada bulan Maret dan di jalur untuk bulan terburuknya sejak April 2016. Pelanggaran data telah meningkatkan kekhawatiran investor kegagalan perusahaan teknologi besar untuk melindungi keamanan data dapat menghalangi pengiklan dan mengarah ke peraturan yang lebih ketat.