News
Jumat, 10 Maret 2023 - 04:48 WIB

Marah Acungkan Golok karena Edelweis Rusak, Mang Uprit Dibela Dedi Mulyadi

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi dan Mang Uprit. (ANTARA/Dok Dedi Mulyadi)

Solopos.com, BANDUNG — Anggota DPR Dedi Mulyadi mendampingi petani bernama Supriatna atau Mang Uprit yang diperiksa Polres Bandung karena marah-marah setelah tanaman edelweis rawa yang ditanamnya rusak akibat digilas rombongan pengendara motor trail.

Kasus rusaknya edelweis akibat ulah para pengendara motor trail itu viral dalam dua hari terakhir.

Advertisement

Mang Uprit viral setelah murka karena tanaman edelweis rawa yang ditanam di Ranca Upas, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, rusak akibat digilas oleh rombongan pengendara motor trail pada Minggu (5/3/2023).

“Mang Uprit bukan provokator, melainkan terprovokasi. Jadi saya melakukan pendampingan dalam pemeriksaan Mang Uprit, agar tetap tenang,” kata Dedi, di Purwakarta, Kamis.

Advertisement

“Mang Uprit bukan provokator, melainkan terprovokasi. Jadi saya melakukan pendampingan dalam pemeriksaan Mang Uprit, agar tetap tenang,” kata Dedi, di Purwakarta, Kamis.

Mang Uprit dipanggil pihak kepolisian dari Polres Bandung untuk dimintai keterangannya.

Diduga pemanggilan tersebut terkait kasus perusakan lingkungan dan perusakan motor oleh beberapa orang yang juga murka terhadap panitia penyelenggara acara motor trail tersebut.

Advertisement

“Saya sudah tanya ke Pak Kasat (Kasatreskrim), titik fokusnya adalah mengumpulkan alat bukti perusakan lingkungan yang diakibatkan oleh acara Trail Adventure yang juga terjadi peristiwa pembakaran motor oleh peserta, itu kan masuk pidana pengrusakan,” kata Dedi.

Ia mengatakan, kerusakan yang ditimbulkan dari acara tersebut masuk ke ranah pidana. Sebab terjadi pengrusakan terhadap areal bunga edelweis milik orang lain dan juga Perhutani.

Atas pemanggilan ke Polres Bandung, Mang Uprit mengaku takut, karena saat kejadian emosi hingga mengacungkan golok.

Advertisement

Ia takut hal tersebut ditafsirkan sebagai pengancaman padahal hanya luapan emosi semata.

Sok sieun disangka provokator (suka takut disangka provokator),” kata Mang Uprit.

Dedi kemudian menenangkan Mang Uprit dengan memastikan kalau apa yang dilakukan Mang Uprit bukan sebagai provokator melainkan terprovokasi.

Advertisement

Sehingga ia dengan pendampingan tersebut Mang Uprit bisa tenang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif