News
Rabu, 28 Juli 2021 - 04:30 WIB

Malaysia Tak Perpanjang Status Darurat Covid-19

Hadijah Alaydrus  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suasana sepi di sekitar Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (1/6/2021). Malaysia meluncurkan paket US$9,7miliar untuk membantu orang dan perusahaan saat lockdown nasional selama dua minggu. (Bisnis-Bloomberg-Samsul Said)

Solopos.com, JAKARTA — Malaysia tidak akan lagi memperpanjang status darurat nasional selama berbulan-bulan ketika berakhir pada 1 Agustus 2021. Menteri Hukum Takiyuddin Hassan mengatakan tidak akan meminta raja untuk memperpanjang keadaan darurat.

Penghentian status darurat nasional Malaysia tersebut diungkapkannya kepada parlemen. Malaysia telah berada di bawah aturan darurat sejak Januari 2021, dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berpendapat pengetatan itu diperlukan untuk mengekang penyebaran Covid-19.

Advertisement

Baca Juga: Dipakai Luas di Indonesia, Vaksin Sinovac Tak Dipercaya di Singapura

Tetapi para kritikus mengecam langkah itu dan menuduh perdana menteri berusaha mempertahankan kekuasaan di tengah suara dukungan mayoritas. Keadaan darurat memungkinkan pemerintah memerintah dengan dekrit dan menangguhkan parlemen.

Alhasil, ini mendorong para kritikus untuk menuduh Muhyiddin menggunakan krisis untuk menghindari mosi tidak percaya dan menopang koalisinya yang lemah. Terlepas dari keadaan darurat dan penguncian yang ketat, pandemi Covid-19 di Malaysia semakin memburuk, memicu kemarahan publik.

Advertisement

Malaysia melaporkan rekor jumlah kasus pada hari Minggu (25/7/2021), menjadikan jumlah total infeksi melewati 1 juta. Dilansir Channel News Asia, tingkat infeksi per kapitanya Malaysia termasuk yang tertinggi di kawasan Asean.

Kemarahan Publik

Menghadapi kemarahan publik yang meningkat dan tekanan dari raja, Muhyiddin setuju untuk mengadakan kembali legislatif dan melakukan rapat lima hari sebelum keadaan darurat secara resmi berakhir bulan depan. Namun, pihak oposisi telah mengecam sesi singkat itu sebagai tipuan yang tidak akan benar-benar menguji dukungan bagi perdana menteri.

Muhyiddin juga membela penanganannya terhadap pandemi virus corona dalam pidatonya kepada legislatif, dengan mengatakan dia memahami kecemasan publik di tengah lonjakan kasus Covid-19.

Advertisement

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif