News
Rabu, 10 April 2013 - 13:40 WIB

Malaysia Gelar Pemilu 5 Mei Mendatang, Posisi Koalisi Berkuasa Terancam

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah anak bermain di dekat bendera-bendera partai yang dikibarkan. Bendera Partai UMNO yang berupa bendera berwarna merah putih dengasn gambar keris dan bendera koalisi Barisan Nasional yang berwarna biru dengan gambar neraca atau timbangan terlihat di sini. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Sejumlah anak bermain di dekat bendera-bendera partai yang dikibarkan. Bendera Partai UMNO yang berupa bendera berwarna merah putih dengasn gambar keris dan bendera koalisi Barisan Nasional yang berwarna biru dengan gambar neraca atau timbangan terlihat di sini. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

PUTRAJAYA – Komisi Pemilu Malaysia pada Rabu (10/4/2013) mengumumkan bahwa negeri itu akan menggelar pemilihan umum pada 5 Mei mendatang. Pemilu ini diprediksi bakal yang paling ketat dan makin mengancam koalisi berkuasa Barisan Nasional yang sudah memimpin negeri jiran itu selama 56 tahun.
Advertisement

Ketua Komisi Pemilu, Abdul Aziz Mohd Yusof dalam jumpa pers menyatakan para kandidat akan diumumkan secara resmi pada 20 April mendatang, yang berarti bahwa masa kampanye akan berlangsung selama dua pekan. masa kampanye ini kurang dari tuntutan masa kampanye 21 hari yang diserukan kelompok pemerhati reformasi pemilu, Bersih. Namun sejauh ini semua partai dari pihak penguasa dan oposisi sudah aktif berkampanye dan seperti di Indonesia rajin menyebar poster, pamflet dan spanduk, serta menggelar penggalangan massa.

Berbagai jajak pendapat menunjukkan Barisan Nasional di bawah Perdana Menteri Najib Razak masih akan menang, namun dengan selisih suara ketat. Koalisi ini menanggung beban berat memulihkan lagi dominasi dua per tiga suara di parlemen yang lepas untuk kali pertama pada pemiulu 2008 silam. Najib akhirnya pekan lalu memutuskan menggelar Pemilu setelah selama berbulan-bulan isu soal penyelenggaraannya marak. Najib beralasan sengaja menunda Pemilu untuk memberi waktu munculnya hasil dari program perekonomiannya. Namun para pengritik menyebut Pemilu tertunda karena pemerintah ragu-ragu tak bisa segera mengambil keputusan.

Koalisi Najib akan kembali menghadapi kelompok oposisi yang kini posisinya makin menguat di bawah mantan wakil Pm Anwar Ibrahim. Koalisi oposisi Pakatan Rakyat pimpinannya berhasil menguasai parlemen di lima dari 13 negara bagian Malaysia dalam pemilu 2008 dan kini diprediksi memiliki peluang yang makin besar untuk mendongkel dominasi Barisan Nasional.

Advertisement

Pemilu 5 Mei bisa jadi akan menjadi kesempatan terakhir bagi Anwar Ibrahim untuk berkuasa mengingat usianya kini yang sudah 65 tahun, sementara koalisi oposisi juga bisa terancam pecah di masa mendatang. Koalisi oposisi kini berupaya untuk menggalang dan mengembangkan dukungan dari kalangan masyarakat yang ingin percepatan reformasi politik dan ekonomi.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif