News
Selasa, 14 Juli 2015 - 16:00 WIB

MAKO BRIMOB JATENG DISERANG : Konflik TNI-Polri Biasanya Dilakukan Anggota Baru

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Mako Brimob Jateng diserang bukan menjadi kasus pertama konflik anggota TNI-Polri.

Solopos.com, JAKARTA — Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengungkapkan kisruh yang terjadi antara TNI dan Polri umumnya dilakukan tentara-tentara yang baru masuk.

Advertisement

“Kalau dilihat beberapa kasus 80 % dilakukan oleh tentara prajurit dua, jadi yang baru masuk. Ini yang akan saya eveluasi, bagaimana rekrutmen, pendidikan dan pascapendidikan,” kata Gatot Nurmantyo seusai serah terima jabatan Panglima TNI di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Selasa (14/7/2015).

Gatot menyangkal bila ada yang salah dalam doktrin TNI sehingga menyebabkan prajurit TNI kerap ribut dengan Polri. “Doktrin tidak salah,” katanya.

Lebih lanjut Gatot mengatakan yang terlibat kisruh antara TNI dan Polri adalah oknum. Untuk mencegah hal serupa terjadi lagi, pihaknya sudah menandatangani nota kesepemahaman dengan Kapolri guna mengadakan pendidikan bersama-sama.

Advertisement

“Tiga bulan dulu, nanti bisa kita kembangkan enam bulan lalu dievalusi. Initnya semua itu disiplin. Pemimpin TNI-Polri harus bersama-sama sehingga anak buahnya melihat pasti akan meniru,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kapolri Jenderal Pol. Badrodin Haiti tak menafikan konflik antara TNI dengan Polri itu ada mengingat berada dalam satu lapangan ketika bertugas. “Sama-sama minum disitu senggolan bisa terjadi, mungkin di tempat hiburan, semua bisa saja. Tetapi kita yang cegah,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif