“Saya enggak tahu, enggak dengar apa-apa dari Cikeas soal menteri. Pokoknya kami siap berada di dalam atau di luar pemerintahan,” kata Hilmi kepada detikcom, Minggu (1/4/2012).
Hilmi meminta keputusan PKS menolak kenaikan harga BBM tidak dipolitisir. Menurutnya, keputusan yang diambil merupakan kebijakan partai demi kepentingan masyarakat.
“Keputusan ini sikap tegas kami. Masyarakat menolak kenaikan ya kita putuskan seperti itu,” imbuhnya.
Kendati begitu, Hilmi menyebut suasana koalisi masih baik meski partainya berseberangan sikap dengan lima parpol lainnya yakni Demokrat, Golkar, PAN, PPP dan PKB. “Enggak ada apa-apa, kami baik-baik saja,” pungkasnya.
Soal sikap ini, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto memberikan apresiasi. Keputusan PKS menolak kenaikan disampaikan tegas berbeda dengan Golkar yang mengaku menolak namun menyetujui amandemen pasal 7 ayat 6 A yang memberi keleluasaan bagi pemerintah menaikan harga BBM.
“Tapi sikap Golkar yang main strategi ganda itu yang harus diwaspadai karena kita harus melihat konspirasi lanjutan yang akan dilakukan sebagai wujud kompensasi atas permainan politik Golkar,” katanya saat dihubungi terpisah.