News
Jumat, 2 Februari 2024 - 16:28 WIB

Mahfud Tak Ambil Pusing Jika Dibuntuti Intel

Newswire  /  Chelin Indra Sushmita  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers usai menyampaikan permohonan pengunduran diri dari Menko Polhukam kepada Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Mahfud MD mengundurkan diri dari Menko Polhukam karena maju sebagai calon wakil presiden nomor urut 3 pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.

Solopos.com, SOLO — Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud Md, mengaku tidak ambil pusing jika ada agen intelijen yang mengikuti dia dan memantau kegiatannya.

Mahfud pun meyakini saat dia berbicara di depan para pegawai Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Jumat (2/2/2024), ada agen intelijen yang ikut mengawasi dirinya.

Advertisement

“Saya tahu di berbagai lini itu sudah ada intel (agen intelijen) pasti, dan mereka tahu bahwa di sini (Kemenko Polhukam) semuanya netral sehingga tidak ada sorotan atau intervensi ke sini, dan sekarang pun saya yakin diantara ini ada intel juga. Enggak apa-apa, itu tugas negara,” kata Mahfud saat apel pagi bersama pegawai Kemenko Polhukam, Jakarta, sebagaimana dikabarkan Antara.

Apel pagi yang digelar di pelataran Kantor Kemenko Polhukam merupakan momen terakhir Mahfud Md bertugas selaku Menkopolhukam untuk memberi arahan kepada jajaran pegawai dan pejabat kementerian.

Advertisement

Apel pagi yang digelar di pelataran Kantor Kemenko Polhukam merupakan momen terakhir Mahfud Md bertugas selaku Menkopolhukam untuk memberi arahan kepada jajaran pegawai dan pejabat kementerian.

“Waktu saya jadi Menhan (menteri pertahanan) dulu, intel itu adalah keperluan negara untuk melindungi negara. Oleh sebab itu, saya suka ke mana-mana kalau diikuti intel. Itu saya suka dan saya merasa perlu diikuti oleh intel agar yang saya sampaikan itu terekam dengan benar,” kata Mahfud Md.

Mahfud Md menyerahkan surat pengunduran dirinya sebagai Menkopolhukam kepada Presiden RI Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Advertisement

Di hadapan para pegawainya, Mahfud membeberkan alasan dia memutuskan mundur meskipun aturan undang-undang memperbolehkan seorang menteri maju sebagai peserta pemilu.

Mahfud mengakui dia kesulitan menghindari konflik kepentingan yang kerap muncul saat menjalankan tugasnya sebagai Menkopolhukam.

“Ternyata sesudah menjalani, saya sibuk. Terkadang terasa ada konflik kepentingan ketika saya berkunjung ke daerah sebagai menko tidak sebagai cawapres. Terkadang ada saja orang berteriak bapak cawapres. Jadi, (saya) menjadi tidak enak sehingga saya ya harus berhenti berjalan-jalan atau berkunjung ke mana-mana sebagai Menkopolhukam,” kata Mahfud Md di hadapan pegawai Kemenko Polhukam.

Advertisement

Dalam kesempatan yang sama, Mahfud pun meminta pegawai Kemenko Polhukam, termasuk yang berstatus aparatur sipil negara (ASN) harus menjaga netralitas selama Pemilu 2024.

“Bekerjalah baik-baik. Tidak usah mendukung saya, profesional saja. Saya tahu banyak yang merasa terikat hatinya karena dulu bersama saya lalu sekarang di suatu tempat. Lalu saya bilang, kalau saya ke sana Anda tidak usah menemui, karena Anda pejabat pemerintah, aparat. Sedangkan saya datang sebagai politikus dan cawapres, sehingga saya bilang, tidak usah ketemu saya. Bekerja saja secara baik-baik. Jaga Indonesia ini dengan sebaik-baiknya,” kata Mahfud Md.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif