News
Rabu, 15 Agustus 2018 - 19:00 WIB

Mahfud MD: Soal Korupsi, Lawan Susah Cari Celah Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com,&nbsp;JAKARTA</strong> — Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) <a href="http://news.solopos.com/read/20180815/496/934380/batal-cawapres-mahfud-md-ungkap-alasan-jokowi-tak-bisa-mengelak" target="_blank" rel="noopener">Mahfud MD</a> memastikan lawan politik Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan sulit menemukan kesalahan calon presiden petahan itu, terutama soal korupsi. Mahfud menilai Jokowi dan keluarganya bersih dari korupsi.</p><p>Mahfud mengaku sangat mengapresiasi sikap Presiden Jokowi karena selain bersih juga berani mengambil risiko atas semua kebijakan pemerintah yang dikeluarkannya, terutama pada saat ramai soal UU MD3. Mahfud menilai sikap Jokowi itu jarang ditemukan pada para tokoh nasional hari ini.</p><p>"Lawan politik Pak Jokowi itu selalu mencari-cari kesalahan Pak Jokowi tetapi tidak akan ketemu, karena Pak Jokowi dan keluarga bersih tidak ada yang main-main proyek," tuturnya saat tampil pada program&nbsp;<em>Indonesia Lawyers Club (ILC)</em>, Selasa (14/8/2018) malam.</p><p>Mahfud juga menceritakan bahwa dirinya sempat menemui <a href="http://news.solopos.com/read/20180815/496/934344/jokowi-komplet-prabowo-kurang-surat-bebas-utang-maruf-belum-lhkpn" target="_blank" rel="noopener">Presiden Jokowi</a> untuk memberi informasi tentang seorang anak remaja yang ditahan karena berusaha mempertahankan diri dari serangan pelaku begal hingga pelaku dibunuh oleh korban di Bekasi beberapa waktu lalu.</p><p>Menurut Mahfud, Jokowi sangat responsif dalam menerima laporan. Karena tidak lama setelah informasi itu diberikan kepada Presiden Jokowi, sehari setelahnya remaja yang ditahan itu langsung dibebaskan, bahkan diberi penghargaan oleh polisi karena keberaniannya melawan pelaku begal.</p><p>"Besoknya anak itu langsung dibebaskan. Bahkan diberikan penghargaan, Pak Jokowi ini sudah jelas sangat responsif. Biasanya kan kalau ada kasus seperti ini hanya diterbitkan SP3, kemudian korban langsung disuruh pulang saja. Tetapi ini kan malah diberikan penghargaan," kata Mahfud.</p>

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif