SOLOPOS.COM - Ketua Mapala Unisi Imam Noorisky (kanan) didampingi anggota senior Mapala Unisi (tengah) dan Ketua Panitia TGC XXXVII Wildan Nuzula saat menyampaikan keterangan kepada media di kampus UII Unit Cik Ditiro, Jumat (27/1/2017). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)
Mahasiswa UII meninggal, panitia mulai memberikan penjelasan
Harianjogja.com, JOGJA – Panitia Diksar TGC XXXVII menjelaskan alasan tidak mengizinkan dua korban meninggal, Syaits Asyam dan Ilham Nurpadmy Listia Adi, yang sebenarnya sudah tidak ingin melanjutkan sampai kegiatan berakhir.
Alasan panitia tidak menerima keputusan pengunduran diri dua peserta dari kegiatan Diksar ini cukup konyol. Padahal kedua peserta sudah menyatakan diri tak sanggup tetap mengikuti sampai tuntas. Ketua Panitia Diksar Wildan Nuzula menyampaikan fakta, benar bahwa dua peserta Syaits dan Ilham mau mundur dari kegiatan Diksar. Bahkan Syait sudah ingin mundur meski Diksar baru berlangsung sehari. Sementara Ilham menyatakan mundur saat sudah dalam materi survival.
“Sebenarnya kami pisahkan dari peserta yang lain. Kami sengaja tidak memulangkannya lebih awal karena komitmen kami datang dengan 37 peserta, maka pulang juga harus dengan 37 peserta. Jadi datang dan pergi itu sama-sama.” Jelas Wildan, Jumat (27/1/2017) sore.
Sementara salah satu peserta Diksar Muhammad Rahmadaniel Yasmi mengaku terkejut dengan kematian Ilham. Padahal menurut dia, selama pelaksanaan Diksar, Ilham jauh lebih kuat dari dirinya.
“Misalnya ketika lari, saya masih ngos-ngosan sudah enggak kuat. Ilham itu masih kuat dan sudah jauh meninggalkan saya,” papar dia dalam kesempatan terpisah.
Adapun Ilham dan Yasmi saat itu tergabung di kelompok lima. Kelompok yang bisa dibilang grup maut karena dua peserta meninggal dunia dalam Diksar ini berasal dari kelompok ini.