News
Kamis, 4 Mei 2023 - 17:13 WIB

Mahasiswa Ponorogo Ceritakan Upaya Keluar dari Wilayah Perang Saudara di Sudan

Newswire  /  Abu Nadzib  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Husnul Ma'arif, mahasiswa Indonesia asal Ponorogo, Jawa Timur yang berhasil dievakuasi dari wilayah konflik di Sudan kini tinggal bersama keluarga di Ponorogo, Jawa Timur Kamis (4/5/2023) (ANTARA/HO - SDP)

Solopos.com, PONOROGO — Sekitar 1.200-an warga negara Indonesia (WNI) berada di Sudan saat terjadi perang saudara di salah satu negara di Afrika tersebut pada pertengahan April 2023.

Sebagian WNI yang berada di tempat-tempat berbahaya di Sudan dievakuasi ke tempat aman. Sebagian di antaranya telah dipulangkan ke Tanah Air.

Advertisement

Salah satu yang berhasil keluar dari wilayah yang berkecamuk oleh perang saudara Sudan adalah Husnul Ma’arif, seorang mahasiswa S2 asal Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Husnul mengaku bersyukur bisa keluar dari kecamuk perang saudara di Sudan.

Advertisement

Husnul mengaku bersyukur bisa keluar dari kecamuk perang saudara di Sudan.

“Alhamdulillah. Kami sangat beruntung bisa keluar dari (negara) Sudan yang sedang mengalami pecah perang saudara,” kata Husnul Ma’arif, saat ditemui di rumahnya di Ponorogo, Kamis (4/5/2023).

Husnul yang saat ini sudah berada di tengah keluarganya di Ponorogo bercerita dirinya berhasil pulang ke Indonesia setelah sebelumnya sempat terisolasi di indekosnya di Khartoum, ibu kota negara Sudan.

Advertisement

“Saya bisa keluar dari Sudan tanggal 28 April, dibawa ke Saudi (Arabia) menggunakan kapal, lalu berlanjut terbang ke Indonesia, dan datang dua hari lalu,” tuturnya seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Husnul bercerita di universitas tempatnya melanjutkan studi pascasarjana, yakni di Al-Qur’an Nulkharim, kerap terdengar suara dentuman bom.

Bahkan intensitas suara tembakan semakin sering lantaran di tempat mencari ilmu tersebut berdekatan dengan pangkalan paramiliter atau tim pemberontak.

Advertisement

“Suasananya bisa dibilang mencekam karena seluruh akses ditutup, apalagi di bandara yang digunakan sebagai medan pertempuran,” ujar Husnul.

Mahasiswa S2 Ilmu Syariah dan Usul Fiqih tersebut sempat mengalami kesulitan mendapatkan logistik karena saat kejadian banyak terjadi penjarahan yang menyebabkan kelangkaan barang.

Dirinya dan para mahasiswa yang lain mendapatkan bantuan dari KBRI melalui Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Sudan meskipun jumlahnya terbatas.

Advertisement

Husnul menyebut ada 1.209 warga Indonesia yang berada di Sudan.

Saat ini hampir semuanya sudah berhasil dipulangkan ke Indonesia. Meski ada sejumlah WNI yang enggan dievakuasi karena masih berada di tempat yang lebih kondusif.

“Ada beberapa yang enggan dievakuasi karena masih kondusif tempatnya,” jelas Husnul.

Dirinya belum bisa memastikan kapan akan kembali ke Sudan. Husnul lebih memilih menunggu kabar resmi dari pemerintah serta KBRI di Sudan.

Dirinya saat ini tengah menunggu proses wisuda yang akan dilaksanakan pada bulan Agustus 2023.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif